Dalam pertemuan tersebut mereka membahas soal hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Swiss dalam hal pendidikan vokasi dengan pemerintah RI.
"Intinya pemerintah Indonesia dan Swiss akan membangun kerja sama yang lebih intensif di bidang pendidikan vokasi. Nanti akan dibuat suatu draft atau MoU kerja sama, sehingga nanti pendidikan vokasi untuk manufaktur mau pun sektor yang lainnya di luar itu bisa dikembangkan lebih lanjut," kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII), Harjanto di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (14/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kita sudah punya Letter of Intent (LOI) dengan mereka. Itu sudah ada 4 sekolah politeknik yang akan di dorong, pertama di polteknik Morowali, kemudian politeknik Bantaeng, sama di Politeknik Batu Licin, satu lagi kalau tidak salah di Semarang," tambahnya.
Riyanto menjelaskan, nantinya pihak Swiss akan membantu untuk memberikan bantuan pendidikan seperti pelatihan hingga menyiapkan kurikulum.
"Yang membangun (politekniknya) kita, tapi Swiss akan memberikan ekspertis, jadi instruktur, pendidikan dosen-dosen kita, membangun kurikulumnya, itu dibantu Swiss. Jadi mengambil edukasional yang ada di Swiss yang sudah maju. Jadi interaksi antara sekolah dengan industri akan lebih dekat," katanya.
"Nanti kalau model vokasional Swiss edukasional itu bisa diterapkan di 4 seki itu, maka akan kita tularkan ke sekolah lain," tutupnya. (hns/hns)