Sebab, Sungai Kayan di Kaltara dapat menghasilkan energi listrik hingga 6.000 MW. Listrik dari tenaga air sangat murah, industri aluminium bisa beroperasi dengan efisien di sana.
"Di Kaltara ada potensi hydro power sekitar 6.000 MW. Itu tanahnya luas, kita ingin di sana jadi kota industri baru. Yang paling optimal di sana karena dia bisa dibuat PLTA adalah industri aluminium. Industri aluminium kebutuhan listriknya sangat tinggi, supaya dia sangat kompetitif," kata Dirjen ILMATE Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan, kepada detikFinance, Sabtu (22/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain aluminium, industri metallic silika yang juga butuh listrik sangat besar juga cocok dibangun di Kaltara. Dengan listrik dari PLTA, biaya produksinya jadi efisien. "Metallic silica untuk bahan baku solar cell. Bisa juga karena listriknya murah di situ," kata Putu.
Sekarang pemerintah sedang menyiapkan kawasan industri juga di Kaltara agar investor yang masuk tak kesulitan memperoleh lahan. Infrastruktur-infrastruktur lain seperti pelabuhan, jalan raya, listrik juga harus segera dibangun.
"Itu (Kaltara) green field, DAM, listrik, dan sebagainya belum ada. Masih perawan," tutupnya. (mca/hns)