Selain Madura, Daerah di NTT Ini Cocok untuk Produksi Garam

Selain Madura, Daerah di NTT Ini Cocok untuk Produksi Garam

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 01 Agu 2017 16:00 WIB
Foto: Suparno
Jakarta - Indonesia memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km lebih. Namun demikian, tak semua kawasan pantai tersebut bisa dijadikan sebagai lahan produksi garam yang optimal.

Kepala Pusat Riset Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Riyanto Basuki, mengungkapkan wilayah Timur Indonesia jadi lokasi terbaik untuk produksi garam. Saat ini, produksi garam nasional sebagian besar berasal dari Pantura Jawa dan Pulau Madura.

"Kalau mau kembangkan garam, apalagi secara mekanisasi, itu harus ke arah Timur. Artinya itu di luar Jawa, karena cuacanya relatif agak kering dan cukup memungkinkan, misalnya seperti Kupang dan Flores," terang Riyanto kepada detikFinance, Selasa (1/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Daerah itu berada di wilayah Provinsi NTT yang memang memiliki curah hujan rendah, kelembaban rendah, angin kencang, dan suhu udara yang panas.

"Produksi garam kan sangat tergantung cuaca, tingkat curah hujan, temperatur, angin, kelembaban, dan lainnya. Kalau curah hujan dan kelembaban tinggi, itu akan menghambat proses evaporasi (penguapan), menjadikan air laut jadi air tua (bahan baku garam) menjadi agak lambat," kata Riyanto.


Dia mencontohkan, meski sama-sama dilakukan secara tradisional, produksi garam petambak rakyat di India bisa tinggi juga karena didukung oleh faktor alam tersebut.

"Di India ini sama-sama padat karya dengan Indonesia. Tapi meski suhunya di India agak ke Utara lebih dingin, tapi kelembaban udaranya rendah, curah hujan juga rendah dengan musim kemarau lebih panjang, anginnya juga tinggi. Kondisi ini berbeda dengan di Jawa yang basah," ucap Riyanto. (idr/hns)

Hide Ads