Dari 35.000 MW, sekitar 29.746 MW di antaranya sudah dilakukan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA). Kemudian, dari 29.746 MW, 15.000 MW di antaranya sudah memasuki tahap konstruksi dan 948 MW sudah beroperasi.
"Sudah kontrak 29.746 MW, ada unsur 15.000 MW masuk konstruksi. Konstruksi ini tinggal tunggu penyelesaian. Selesai 948 MW di 2017," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka dalam Forum Merdeka Barat (FMB) di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Made menambahkan, pembangkit listrik yang dibangun dalam proyek ini pun beragam dengan masa konstruksi ada yang dalam hitungan bulan dan ada yang dalam hitungan tahun. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang hanya memakan waktu sekitar 7 bulan dan dapat langsung beroperasi.
"Paling mudah pembangunan PLTMG 6-7 bulan selesai, artinya di sana menggunakan mesin gas, konsep diesel tapi menggunakan mesin gas," kata Made.
Selain membangun pembangkit listrik, PLN juga membangun transmisi agar listrik dari pembangkit bisa dialirkan ke rumah-rumah masyarakat.
"35.000 MW enggak hanya bangun pembangkit. Ada kewajiban transmisi 46.000 kms," tutur Made. (ara/hns)