Daya Beli Masyarakat Menengah ke Atas Bagus Tapi Puasa Belanja

Daya Beli Masyarakat Menengah ke Atas Bagus Tapi Puasa Belanja

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 30 Nov 2017 15:00 WIB
Foto: Tim Infografis: Kiagoos Auliansyah
Jakarta - Daya beli masyarakat masih menjadi perdebatan. Para pengusaha merasa penurunan penjualan, namun pemerintah merasa daya beli masyarakat masih dalam kondisi yang normal.

Menurut Ekonom dari PT Bank Permata, Josua Pardede, hanya masyarakat kelas menengah bawah yang mengalami pelemahan daya beli. Namun itu bukan berarti kelas menengah dan ke bawah tidak menahan konsumsinya.

"Kelas menengah ke atas memang tidak berdampak dari kenaikan tarif listrik yang terjadi awal tahun seperti kelas bawah," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (30/11/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Daya beli masyarakat untuk kelas menengah dan atas terlihat dari jumlah tabungan di perbankan. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat ada peningkatan jumlah simpanan di bank umum yang cukup besar bahkan hanya dalam waktu 1 bulan.

Pada Agustus 2017 total simpanan di bank umum sebesar Rp 5.142,24 triliun. Sementara pada September 2017 sudah naik Rp 83,51 triliun atau 1,61% menjadi Rp 5.225,16 triliun.

Angka tersebut menunjukan bahwa daya beli masyarakat menengah ke atas masih kuat. Tapi hal itu juga mencerminkan bahwa mereka lebih senang menabung ketimbang berbelanja.

"Mereka lebih cenderung menabung. Terlihat FMCG turun, makanya ritel terkena dampaknya," imbuhnya.


Selain itu, masyarakat kelas menengah dan atas juga kini lebih senang menghabiskan uangnya untuk liburan. Itulah mengapa daerah-daerah pariwisata dan tiket pesawat mengalami peningkatan.

"Daya beli masih ada tapi konsumi ditahan. Ini harus hati-hati menanggapinya bukan berarti penurunan konsumsi sama dengan penurunan daya beli," tandasnya.

Selain itu pengetatan penerimaan pajak juga sedikit memberikan pengaruh bagi masyarakat menengah ke atas menahan belanjanya. Akan tetapi menurut Josua itu bukan menjadi penyebab utamanya. (mkj/mkj)

Hide Ads