Untuk pengendalian harga bahan pokok, Menteri Perdagangan, Enggartiasto, mencatat berdasarkan data Badan Statistik Nasional (BPS), pihaknya telah berupaya untuk menjaga inflasi bisa tetap rendah, terutama selama puasa hingga Lebaran 2017.
"Dari data BPS, inflasi bahan makanan khususnya selama puasa 0,86% dan Lebaran 2017 0,69% tercatat paling rendah dalam enam tahun terakhir. Sama halnya dengan inflasi bahan makanan di tahun 2017 tercatat paling rendah dalam enam tahun terakhir, yaitu sebesar 1,26%" kata Enggartiasto dalam konferensi persnya di Kemendag, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Enggar itu menjelaskan, inflasi sepanjang tahun 2017 tercatat 3,6%. Nilai itu lebih rendah dibanding target yang ditetapkan oleh Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)-P 2017 yang sebesar 4,3%.
"Memang ada sedikit kenaikan tapi itu masih dalam range yang bisa diterima dari sisi inflasi. Kemudian, inflasi secara umum dari bahan makanan, 2012 terjadi bahan makanan yang tinggi, kemudian 2017 kita akan coba terus mempertahankan, kalau tidak tercapai lebih baik dari situ," kata Enggar.
Dalam menjaga laju inflasi tersebut, Enggar mengatakan, pihaknya telah membuat sejumlah kebijakan yang bisa menjaga harga sejumlah bahan pokok tak mengalami lonjakan, salah satunya dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras, gula pasir, minyak goreng, dan daging beku.
Selain itu, Kemendag juga melakukan pemantauan dan pengawasan di 10 pasar induk, 165 pasar rakyat. Dalam pemantauan itu, Kemendag bekerja sama dengan sejullah pihak seperti Kementerian Pertanian, Kepolisian, KPPU, Bulog, yang kemudian membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pangan.
Sedangkan untuk mencapai target revitalisasi 5.000 pasar rakyat. Pada 2017 lalu Kemendag telah merevitalisasi 909 pasar rakyat. Dengan demikian sejak tahun 2015 lalu, Kemendag telah merevitalisasi pasar rakyat sebanyak 2.725 unit. Di 2018 ini, Kemendag menargetkan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat sebanyak 1.592 unit dengan anggaran mencapai Rp 5,5 triliun.
"Tidak mudah bangun pasar rakyat, dulu mudah kalau ada yang pindahkan pasar, dari data yang ada, pemindahan pasar biasanya menimbulkan persoalan. Tapi revitalisasi dan renovasi pasar yang eksisting itu lebih mudah. Pindah 500 meter saja jadi masalah. itulah karakter pedagang kita," jelasnya.
Baca juga: Inflasi 2017 3,61%, Ini Kata Gubernur BI |
Kemendag juga pada 2017 berupaya dalam mengamankan pasar dalam negeri. Pada 2017 lalu, Direktorat Jendral PTKN telah melakukan pengawasan terhadap 582 jenis barang. Pengawasan meliputi 150 barang berdasarkan parameter SNI, 255 barang berdasarkan parameter label bahasa Indonesia, dan 177 barang berdasarkan parameter manual kartu garansi (MKG).
Pada 2017 juga terdapat 199 lelang komoditas dengan nilai transaksi tercatat Rp 254 miliar atau menurun sekitar 8,43% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 277,41 miliar. (hns/hns)