Impor Beras Dekat Musim Panen, Apa Dampaknya ke Petani?

Impor Beras Dekat Musim Panen, Apa Dampaknya ke Petani?

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 12 Jan 2018 09:51 WIB
Foto: Grandyos Zafna.
Jakarta - Rencana pemerintah mengimpor beras sebanyak 500.000 ton yang masuk akhir Januari 2018 dikhawatirkan berdampak negatif buat petani ketika tiba musim panen Februari-Maret.

Yang dikhawatirkan harga jual di tingkat petani bakalan anjlok lantaran Indonesia melakukan impor di waktu yang berdekatan dengan masa panen.

"Nah ini yang harus diwaspadai karena antara waktu impor dengan panen ini sangat dekat sekali yang pasti. Yang dikhawatirkan adalah dampaknya ketika panen, harga jatuh karena yang beras impor sudah masuk duluan dengan harga yang murah," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (12/1/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beras yang diimpor adalah jenis beras khusus atau beras premium, dilakukan untuk mengatasi kelangkaan pasokan beras yang berdampak pada naiknya harga jual beras di tingkat pengecer.

Namun, pemerintah diminta tidak gegabah dalam memutuskan impor. Pemerintah diminta untuk melakukan cross check lebih mendalam apa yang menyebabkan harga beras naik tinggi. Jadi dalam waktu singkat langsung memutuskan impor beras khusus 500 ribu ton dari Thailand dan Vietnam.

"Iya, sebetulnya kemarin sebelum mengeluarkan kebijakan impor kan pemerintah harus memastikan untuk mengidentifikasi dulu permasalahannya dimana," lanjutnya.

"(Penyebabnya) apakah suplai atau distribusi. Kalau memang sudah clear karena suplainya yang kurang ya, bukan karena permasalahan spekulasi, nah itu baru kemudian impor dan impornya harus sesuai perhitungannya. Jadi kekurangannya berapa," tambah Faisal. (dna/dna)

Hide Ads