Pasalnya, Amran baru saja membuka Rakernas pertanian dengan tema 'Mengangkat Kesejahteraan Petani'.
"Kita Rakornas pertanian domainnya adalah tanam produksi," kata Amran di sela-sela Rakernas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia justru menjelaskan bahwa pemerintah selama 2016-2017 tidak pernah melalukan impor beras medium. Hanya saja di tahun ini pemerintah memutuskan melakukan impor beras.
"Yang penting kita tahun 2016-2017 tidak ada impor beras medium," sambungnya.
Lebih lanjut, menurut Amran ada banyak hal terkait kinerja Kementan yang bisa disoroti ketimbang impor beras. Ia memberi contoh terkait ekspor jagung.
"Sekarang bawang merah sudah tidak impor, malah kita ekspor. Jagung dulu nilainya Rp 12 triliun, sekarang tidak impor," ungkapnya.
Lantas, dirinya hanya berharap yang terbaik atas keputusan Kementerian Perdagangan untuk melakukan impor beras khusus sebanyak 500.000 ton.
"Kita doakan yang terbaik," tutupnya. (ara/ara)