Project Engineering Manager Proyek Mampang Kuningan PT Adhi Karya (Persero) Tbk Achmad Nuruddin Zain mengatakan, dari penandatanganan kontrak sampai persiapan pengerjaan proyek dilakukan pada November 2016.
"Secara kontrak di November 2016, Mulai Persiapan langsung di November," kata dia kepada detikFinance di lokasi Proyek Pengerjaan Underpass Mampang Kuningan di kawasan Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Rabu (31/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Ruddy menjelaskan, total proyek ini memiliki nilai Rp 183 miliar, dan akan dikebut sampai April 2018.
"Nilai kontrak Rp 183 miliar exclude (belum termasuk) PPN," kata dia.
Pogres pembangunan underpass Mampang-Kuningan saat ini sudah sampai 86,17%. Scheduler Proyek Mampang Kuningan PT Adhi Karya, Alvina Mayora Nilasari menjelaskan, progres pembangunan yang saat ini dilakukan sudah sesuai rencana dari target per minggunya.
Targetnya pada 7 April 2018 proyek ini akan selesai dan bisa langsung digunakan.
"Kalau berdasarkan laporan, minggu ke 63 periode 22-28 Januari 2018 itu sudah 86,17%," kata dia.
Dari hasil pantauan detikFinance, siang kemarin, beberapa ekskavator tampak menggali tanah di perempatan lampu merah jalan di kawasan Kuningan. Tampak pula dua truk besar yang menjadi penampung tanah yang siap mengangkut tanah galian di proyek underpass Mampang-Kuningan.
Skywalk yang menghubungkan halte Kuningan pun masih tercium aroma cat, ada pula beberapa pekerja yang sedang mengelas beberapa sisi skywalk serta menambal beberapa atap di skywalk kawasan Kuningan yang artinya pengerjaan jembatan ini masih disempurnakan.
Dikebutnya proyek underpass ini, kata Alvina, yaitu dengan ditambahnya 8 ekskavator yang tadinya hanya ada 6 ekskavator dengan begitu total saat ini ada 14 ekskavator yang menggarap penggalian tanah sebagai jalur baru yang menghubungkan kawasan Mampang sampai Kuningan.
"Kita ada ada penambahan alat khusus untuk gali kita kerahkan itu ada 8 unit ekskavator. Kan gali baru sekarang. Biasanya antara 5 -6 itu ditambah khusus itu 8 di luar yang 6. Jadi ada 14," kata dia.
Sementara itu, selain menambah alat berat, pihaknya juga menambah 300 orang tenaga kerja harian yang akan bekerja sampai proyek pengerjaan proyek selesai.
"Kita tambahkan 300 tenaga kerja harian dari biasanya yang 180," kata dia.
Durasi kerja para pekerja ini terbagi atas dua shift, yang mengerjakan proyek pembangunan selama 24 jam. (ara/ara)