Dirinya menjelaskan anggaran tersebut ditambah dengan alasan penambahan fasilitas agar mengurangi disparitas harga yang terjadi di kawasan timur dan barat Indonesia.
"Jadi tahun 2018 ini pemerintah berusaha keras supaya bagaimana harga bahan pokok seperti beras tepung termasuk semen ke daerah terpencil harganya berdekatan, jadi 5 bahan pokok ini harapannya perbedaannya nggak besar," kata dia di acara Rapat Alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Ballroom, Hotel Sari Pasific, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Program Tol Laut yang di gagas Presiden Jokowi ada tiga pelabuhan utama yaitu Teluk Bayur, Tanjung Periok dan Tanjung Perak. Dari 15 trayek ada 13 trayek yang sudah melakukan perjalanan dari Tanjung Perak ke kawasan Timur Indonesia.
"Memang di Perpresnya sebenarnya penugasan ini untuk BUMN, PELNI dan ASDP, tapi karena keterbatasan kapal, jadi ada juga yang swasta, nah yang swasta akan kami lelang. Pemerintah juga menyediakan kapal ternak. Tahun ini kita siapkan 6 kapal ternak dari daerah potensi sapi. Dengan kapal ini hampir seluruhnya terjaga kondisinya. Ada yg PELNI 2, AJDP 2, swasta 2," jelas dia.
Sebagai informasi Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memberikan subsidi di program tol laut.
Tol Laut merupakan program nasional yang dicanangkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Program Tol Laut dilatarbelakangi masih adanya kesenjangan harga yang cukup tinggi antara wilayah Indonesia Bagian Barat dengan wilayah Indonesia Bagian Timur.
Hingga tahun kempatnya di 2018, pelaksanaan program Tol Laut telah berjalan dengan baik. Program Tol Laut juga mengalami peningkatan baik dari sisi regulasi sebagai payung hukum maupun realisasi muatannya dengan dikeluarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017.
Perpres itu tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya beberapa peraturan pelaksanaannya.
Karenanya, Kemenhub memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program Tol Laut yang dimulai sejak tanggal 4 November 2015 dan diawali dengan peluncuran 3 (tiga) trayek perdana.
Selama 4 tahun berjalannya program Tol Laut terus meningkat, bahkan pada 2017 trayek tol laut bertambah menjadi 13 Trayek. Sebanyak 7 trayek dilaksanakan oleh PT. Pelayaran Nasional Indonesia (PT. Pelni) melalui Penugasan, dan 6 (enam) trayek dilaksanakan oleh perusahaan angkutan laut swasta serta menetapkan 19 lokasi 'Rumah Kita' sebagai rumah logistik yang akan berperan dalam memaksimalkan muatan kapal tol laut. (dna/dna)