Bila ditarik dari rentang awal tahun 2018, laju rupiah terpantau dalam tren pelemahan yang cukup dalam. Awal tahun 2018, dolar AS masih berada di rentang Rp 13.300-13.400.
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (5/3/2018), dolar AS sempat mencatat level terendah di akhir Februari 2018 pada posisi Rp 13.292.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pegang Dolar AS? Jual Sekarang! |
Dolar AS terus merangkak naik dan membuat rupiah makin terdesak. Pada 11 Februari 2018, Dolar sempat menyentuh Rp 13.659 lalu turun ke Rp 13.562 pada 18 Februari 2018.
Tak lama, dolar AS kembali merangkak naik dan membuat rupiah makin lemah. Siang ini, dolar AS bergerak di kisaran Rp 13.758.
Baca juga: Masih Tinggi, Dolar AS Hari Ini Rp 13.750 |
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto memprediksi, rupiah akan terus tertekan menuju penyelenggaraan Federal Open Market Committee (FOMC) oleh Bank Sentral AS The Fed di minggu ketiga Maret ini.
"Sentimen akan masih berlangsung menekan ke kita. Karena di Amerika sekarang ekonominya agak agresif. Kalau agresif kan pasti akan tekan mata uang yang lain. Dan ini juga bukan hanya terjadi di Indonesia saja, tapi mata uang negara lain juga sama," katanya kepada detikFinance dalam sambungan telepon, Senin (5/3/2018). (dna/ang)