Hal itu dibenarkan oleh VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito. Dia menjelaskan, Pertamina punya perhitungan sendiri soal angka yang diajukan itu
Menurutnya angka 4,5 juta kl itu ditentukan berdasarkan kebutuhan masyarakat saat ini terhadap Premium.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan ada juga daerah yang disediakan (premium) tapi tidak diambil masyarakat, banyak juga seperti itu," sambungnya.
Dia menambahkan penyaluran sebanyak 4,5 juta kl tidak akan menyebabkan kelangkaan.
"Iya, tapi kalau nggak ada yang beli terus gimana, karena kan perubahan pola konsumsi. Sesuai kebutuhan saja, dan kita justru mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih bagus," tambahnya. (hns/hns)