Jokowi Jelaskan Reformasi Ekonomi RI ke Pengusaha AS dan ASEAN

Jokowi Jelaskan Reformasi Ekonomi RI ke Pengusaha AS dan ASEAN

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 13 Mar 2018 12:14 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi bisnis US-ASEAN di Istana Merdeka, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi menjelaskan reformasi ekonomi di Indonesia.

Turut mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekertaris Kabinet Pramono Anung.

Enggartiasto menjelaskan reformasi kebijakan sektor ekonomi ini sebagai bentuk fasilitas kepada perusahaan yang ingin investasi di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Tadi kebanyakan apresiasi atas apa yang sudah dilakukan dan dengan naiknya peringkat kita kemudian bahkan disampaikan juga dari Citibank bahwa bonds dan equity itu jadi lebih atraktif, itu positif semuanya, mereka menyampaikan beberapa komitmennya untuk tetap terus meneruskan investasi," kata Enggartiasto di Komplek Istana, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

"Kita menyatakan akan melakukan yang terbaik untuk investasi, Presiden menyampaikan terus economic reform akan tetap dilakukan terus, tidak akan berhenti," lanjutnya.

Meski akan melakukan reformasi ekonomi, Enggartiasto enggan merinci hal itu. Alasannya belum bisa diungkap ke publik karena sedang disiapkan.

"Presiden bilang itu masih rahasia, Presiden menjamin dan menyatakan bahwa ini akan tetap, economic reform akan berjalan terus," jelas dia.


Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan mengatakan kehadiran US-ASEAN Business Council juga dalam rangka ingin meningkatkan investasi di Indonesia. Menurut Luhut pihak US-ASEAN Business Council puas dengan progres perekonomian Indonesia

Luhut menjelaskan para anggota US-ASEAN terdiri dari yang sudah berinvestasi di Indonesia maupun yang belum. Namun, yang sudah eksis berjanji akan terus menambah porsi investasinya dengan cara melakukan ekspansi bisnisnya, baik yang sudah ada maupun yang belum ada.

"Ada perusahaan yang sudah established di sini. Bahkan ada yang mau nambah produksi. Contohnya Mattel mau nambah bikin Barbie. Infrastruktur ada beberapa tempat yang tertarik tapi nggak spesifik," tutur dia.


Luhut mengakui Exxon dan Conoco Philips juga akan menambah pengoperasian blok migas di Indonesia.

"Iya mereka tadi menyampaikan, mereka ingin investasi lagi, mereka merasa bahwa EoDB membaik dan buat mereka itu bagus," tutup Luhut. (hns/hns)

Hide Ads