Kelebihan jumlah sopir tersebut juga memberikan dampak terhadap penghasilan yang didapatkan setiap harinya. Hal itu juga berpengaruh terhadap kredit macet sektor kendaraan.
"Bukan saja laporan jadi pada saya diskusi, itu di Aliando (Aliansi Driver Online) satu orang dari driver itu nangis. Satu di antara 14 orang itu, saya tugaskan orang saya ke lapangan, tanya oh saya cuma dapat sehari Rp 100 ribu gimana saya mau cicil," kata Budi Karya di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Selasa (13/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberhentian sementara pendaftaran sopir taksi online juga lebih kepada perlindungan para driver yang sudah ada saat ini.
"Misal di satu tempat ada 100 buyer ada 10 supir dengan masing masing 10 pelanggan cukup. Sehari bawa pulang Rp 300 ribu. Tapi sekarang Rp 100 ini cuma jadi 50 atau 40 sekarang supir itu jadi kurang. Jadi kita tutup dengan moratorium. Beberapa sopir itu sampai nangis ke saya saya sudah beli mobil nyicil sekarang makan sehari hari tidak cukup," ungkap dia.
Dia mengungkapkan moratorium ini juga akan diberlakukan ke semua daerah atau kota besar. Seperti Jakarta dan Surabaya yang jumlahnya sudah 3 kali lipat dari kuota yang ditentukan.
"Surabaya juga sama 3-4 kali lipat. Intinya kita juga akan bahas dengan aplikator dengan bijaksana makanya dia stop dulu," jelas dia. (ara/ara)