Dengan era globalisasi atau keterbukaan dan ditambah dengan perkembangan teknologi maka persaingan untuk berusaha menjadi semakin ketat.
"Kita di era transisi yang cepat juga, di jasa keuangan dunia ini sudah sepenuhnya terbuka, orang kita bisa ambil kredit, bisa ambil tabungan di mana saja dengan era seperti ini," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Era globalisasi juga menjadi salah satu alasan pemerintah mendatangkan perbankan internasional membuka cabang di Indonesia. Tujuannya, agar masyarakat tetap masuk dalam sektor keuangan nasional.
Dia menceritakan seperti buka rekening tabungan ke Singapura hanya butuh waktu satu jam untuk terbang. Sehingga, hal-hal seperti itu harus diantisipasi.
"Ke depan harus terbuka, termasuk persaingan dengan bank internasional yang masuk ke Indonesia, semua harus siap, menurut saya bank internasional yang ada di Indonesia dari pada nasabah lari keluar, pilihannya itu," jelas dia.
"Oleh sebab itu, saya wanti-wanti bank nasional kita, hati-hati, hati-hati persaingan semakin sengit,"
Selain itu, Jokowi juga menuturkan soal kepercayaan investor terhadap Indonesia. Mulai dari predikat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat besar dunia. Lalu hasil survei internasional yang dilakukan oleh US News menyebutkan Indonesia sebagai negara tertarik kedua untuk berinvestasi. Hingga kemudahan berusaha yang saat. ini berada di posisi 72 dari 120.
"Jadi yang semakin dipercaya investor internasional kenapa Indonesia tadi jelas trennya membaik, mungkin membaiknya pelan-pelan, bertahap tapi membuat mereka konsisten, itu yang dilihat, saya sudah ingatkan terus kepada menko ekonomi (soal EoDB)," tutup dia. (zul/zul)