Cerita Rini, Dulu Dirut BUMN Saingan hingga Nggak Saling Ngomong

Cerita Rini, Dulu Dirut BUMN Saingan hingga Nggak Saling Ngomong

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 21 Mar 2018 17:14 WIB
Foto: Trio Hamdani/detikFinance
Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan serangkaian kegiatan di Walini, Bandung Barat. Kunjungannya dalam rangka HUT Kementerian BUMN ke 20.

Rini bercerita bagaimana dulu BUMN tidak bisa akur.

"BUMN ada 143 perusahaan. Itu satu keluarga besar. Tapi saat saya mulai, saat itu saya masih di luar kementerian, saya selalu perhatikan BUMN satu dan lain kompetisi," kata Rini di Bandung Barat, Rabu (21/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mencontohkan, Dirut BUMN dulu saling bersaing, bahkan ada yang sampai nggak saling ngomong. Ada pula yang saling motong satu sama lain.

"Dirut perbankan satu sama lain nggak pernah ngomong. Kalau bisa, unggul-unggulan, saling tarik-tarikan supaya yang dia punya lebih di depan. Karya-karya lebih jelek lagi. Kompetisi satu sama lain, saling potong-potong, bukannya menang malah buntung," jelas Rini.

Gara-gara situasi saling saing, bukan sinergi, kinerja BUMN sempat terganggu. Bahkan, beberapa ada yang merugi. Menurut Rini saat dia menjadi Menteri BUMN, ada 26 perusahaan pelat merah merugi.


Kini tinggal 12 perusahaan saja yang neraca keuangannya masih negatif

"Waktu saya masuk yang rugi ada 26 perusahaan. Saya targetkan sebetulnya akhir 2017 bisa 10 tapi lewat dikit. Jadi saya minta deputi-deputi (Kementerian BUMN), 2018 kerja ekstra keras. Alhamdulillah tapi bisa turun tinggal 12," kata Rini.


Prestasi tersebut, kata Rini, tidak terlepas dari sinergi antar BUMN yang kini terus berlanjut

"Ini tidak terlepas karena sekarang di antara kita sudah tak ada sekat yang malah saling menjatuhkan. Sekarang adanya bahwa hubungan erat gimana saling dukung. Sinergi BUMN betul-betul mulai terbentuk. Masih ada 1-2 yang kurang tapi 2018 harus tidak terlihat lagi," tambahnya. (hns/hns)

Hide Ads