Ekonom PermataBank Josua Pardede mengungkapkan dengan keputusan The Fed menaikkan suku bunga maka volatilitas rupiah diperkirakan akan menurun. Hal ini terjadi karena pasar dinilai sudah mendapatkan kepastian.
"Setelah The Fed mengeluarkan statement, volatilitas rupiah diperkirakan akan menurun. Selain itu Fed juga mengeluarkan dot plot pada rapat FOMC ini," kata Josua dalam keterangan tertulis, Kamis (22/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun ini sebagian besar anggota FOMC tetap memperkirakan akan terjadi kenaikan suku bunga sebesar 75 bps.
Berdasarkan data Reuters hari ini nilai tukar dolar terhadap rupiah di level Rp 13.736. Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) kemarin (21/3) dolar tercatat di posisi Rp 13.759.
Jika dilihat dolar AS pertama kali tembus ke zona Rp 13.700 pada 28 Februari 2018. Saat itu dolar AS ditutup di level Rp 13.745.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat ke 6.339 |
Sejak saat itu dolar AS terus menguat hingga menyentuh level tertingginya pada 8 Maret 2018 di posisi Rp 13.785.
Dolar AS sejak titik tertinggi itu sebenarnya kian menurun namun masih zona yang sama. Pada 14 Maret 2018 dolar AS sempat berada di level Rp 13.737. (zlf/zlf)