Pemerintah Yakin 500 Ribu Rumah Tersambung Jargas Sampai 2019

Pemerintah Yakin 500 Ribu Rumah Tersambung Jargas Sampai 2019

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 23 Mar 2018 19:05 WIB
Foto: Kementerian ESDM
Jakarta - Pemerintah mendorong masyarakat agar beralih menggunakan gas bumi melalui jaringan gas. Meskipun untuk melakukan hal tersebut pemerintah masih menemukan banyak kendala.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan hingga akhir 2019 pemerintah menargetkan bisa membangun jargas hingga tersambung sekitar 500 ribu sambungan rumah tangga (SR). Angka itu jauh dari target awal sebanyak 1,9 juta SR.

"Sampai sekarang itu enggak mudah, untuk perizinannnya, BPN, jalan raya, tanah, izin daerah, walaupun tujuannya baik," tuturnya di Gedung Migas, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk mengatasi masalah itu pemerintah pusat pun menggandeng para pemerintah kabupaten dan kota. Seperti hari ini pemerintah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 15 pemerintah kabupaten/kota guna membangun jargas dengan total 78.315 SR.

Pembangunan jargas tersebut akan dilaksanakan bersama oleh PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Untuk membangun jargas tersebut, tahun ini Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas akan menggelontorkan dana sekitar Rp 886 miliar. Sementara sejak 2009 hingga akhir 2017 pembangunan jargas sudah mencapai 228.515 SR di 15 provinsi meliputi 32 kabupaten/kota.

"Jadi nanti total dapat 500 ribu SR. Itu sudah cukup menginisiasi kesadaran masyarakat biar berubah dari LPG ke jargas," imbuhnya.


Ego yakin hal itu akan disambut baik oleh masyarakat. Sebab biaya penggunaan jargas jauh lebih murah dibanding menggunakan LPG.

"Harga bayar itu rata-rata itu paling butuh 1 bulan untuk rumah tangga sederhana 3 tabung sekitar Rp 60 ribu. Ini bisa bayar setengahnya," pungkasnya. (zlf/zlf)

Hide Ads