IHSG Anjlok Jadi Kesempatan Buru Saham Murah

IHSG Anjlok Jadi Kesempatan Buru Saham Murah

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 26 Mar 2018 18:21 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang membuat pelaku pasar khawatir. Namun sebenarnya di tengah anjloknya IHSG yang sudah cukup dalam bisa dimanfaatkan untuk mencari saham-saham murah.

Direktur Utama Investa Saran Mandiri Hans Kwee menjelaskan, pelemahan IHSG saat ini lebih karena dampak sentimen negatif dari global, salah satunya terkait perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Donald Trump punya defisit US$ 375 miliar dengan Tiongkok, dia minta Tiongkok turunin US$ 100 miliar. Nah rencananya dia turunkan itu mau kenakan bea masuk pada Tiongkok sampai US$ 60 miliar. Nah Tiongkok pun keluarin daftar 128 produk AS yang mungkin tarifnya akan dinaikkan, ini perang dagang," terangnya kepada detikFinance, Senin (26/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Hans menambahkan sebenarnya dampak ke Indonesia cukup jauh. Perang dagang itu akan menekan permintaan di China, setelah itu harga komoditas akan tertekan, kemudian di situ dampaknya ke Indonesia akan terasa.

Namun investor biasanya bereaksi sangat cepat ketika ada isu yang muncul. Perang dagang juga membuat investor asing menarik dananya termasuk dari Indonesia.

"Investor asing di kita kan besar, di pasar SUN terutama. Begitu keadaan goyang gini mereka bisa outflow, keluar dari pasar kita. Ini yang menjadi concern kita di pasar," imbuhnya.

Dalam kondisi tersebut memang, kata Hans, sangat sulit untuk memprediksi sampai sedalam apa IHSG akan melemah. Meskipun dia melihat level support IHSG berada di 5.850.


Akan tetapi kondisi itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan aksi beli pada saham-saham yang harganya sudah turun jauh namun fundamental keuangannya masih cukup baik. Dia menyarankan agar mengumpulkan saham-saham seperti itu dengan cara dicicil, hal itu untuk memperkecil penurunan nilai portofolio jika terus anjlok.

"Jadi baiknya mulai cicil saja. Karena ini juga ada event emiten membagikan dividen. Apa lagi BUMN besar-besar mengeluarkan dividen," tambahnya.

Dia merekomendasikan beberapa saham seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). (ara/ara)

Hide Ads