Menaker Jamin Kualitas Lulusan Balai Latihan Kerja Setara Lulusan D3

Menaker Jamin Kualitas Lulusan Balai Latihan Kerja Setara Lulusan D3

Mustiana Lestari - detikFinance
Senin, 02 Apr 2018 19:48 WIB
Foto: Kemnaker
Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri menjamin kualitas teknisi industri lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Serang setara dengan lulusan Diploma 3 (D3) perguruan tinggi.

Untuk membuktikannya, Hanif yang saat itu memberikan sertifikat kompetensi kepada 375 orang peserta Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang I, menantang perusahaan untuk menguji langsung kompetensi para lulusan teknisi industri yang dilatih di BLK Serang.

"Saya bisa katakan, teman-teman jurusan teknisi industri lulusan BLK Serang kualitasnya tidak kalah bahkan lebih baik dari lulusan D3. Nanti silahkan diuji karena mereka ini sudah mengikuti uji kompetensi," kata Hanif dalam keterangan tertulis, Senin (2/4/2018).

Hanif melanjutkan, program teknisi industri yang pelatihannya dilakukan selama dua tahun merupakan program unggulan di BLK Serang.
Program tersebut salah satu yang sangat sesuai dengan kebutuhan industri sehingga lulusannya terserap 100 persen ke pasar kerja

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan pengalaman sebelumnya, 100 persen alumni program teknisi industri bisa terserap ke pasar kerja. Pasalnya selama di BLK mereka dilatih dengan orientasi yang lebih banyak praktik dan disesuaikan dengan kebutuhan industri," ujar Hanif.

Oleh karena itu, Hanif meminta kepada kalangan industri untuk tidak memperlakukan lulusan teknisi industri seperti lulusan SMA biasa. Sebab mereka, walaupun berijazah SMA atau SMK tapi mereka memiliki sertifikat kompetensi.

"Mereka ini anak-anak yang luar biasa. Jadi tidak kalah jika dibandingkan dengan yang lulusan politeknik selama tiga tahun," tutur Hanif.

Hanif juga berpesan kepada 36 orang pengurus Forum Komunikasi Industri BLK Serang periode 2018-2021 yang baru dilantik agar merekrut tenaga kerja berdasarkan sertifikat kompetensi.

"Tadi sudah saya sampaikan saat mengobrol informal dengan teman-teman di industri. Jadi saya minta kepada kalangan industri kalau ada lowongan kerja syaratnya jangan hanya mencantumkan pendidikan formal tapi berikan juga syarat yang terkait dengan sertifikasi kompetensi atau sertifikasi profesi," ungkap Hanif.

Dengan begitu, tambah Hanif, pencari yang punya ijazah SMA bisa dipakai yang tidak punya ijazah SMA tapi punya sertifikat kompetensi bisa juga menggunakan sertifikat kompetensinya untuk melamar kerja.

"Contoh ada lowongan pekerjaan tertentu syaratnya lulusan SMA sederajat atau memiliki sertifikasi kompetensi," kata Hanif.



Hanif juga kembali menekankan pentingnya mengikuti pelatihan kerja. Menurut Menaker Hanif, pelatihan kerja itu keren. Tidak kalah keren dengan sekolah formal.

"Perlu diketahui bahwa pelatihan kerja itu sangat penting. Pelatihan kerja itu juga keren. Jadi bukan hanya sekolah yang keren pelatihan kerja juga keren. Pelatihan kerja yang menjembatani kalian untuk bisa masuk ke pasar kerja atau memulai usaha," tutur Menaker Hanif kepada peserta PBK Gelombang II.



Selain itu, dengan mengikuti pelatihan kerja, peserta dilatih untuk memiliki kompetensi untuk masuk ke pasar kerja dan kompetensi untuk menjadi wirausaha.

"Ingin kerja harus punya kompetensi, ingin usaha juga harus punya kompetensi. Jadi begitu kita ikut pelatihan kerja ada dua ruang yang terbuka, yaitu ruang masuk ke dunia kerja dan ruang menjadi wirausaha mandiri menciptakan pekerjaan bagi orang lain," kata Hanif. (mpr/ega)

Hide Ads