Dari pantauan detikFinance, suasana Stasiun Duri pagi ini tampak padat, penumpang berjalan perlahan dengan berdesak-desakan. Sejumlah personel pun disiagakan melakukan pengamanan serta personel PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang hilir mudik memantau pergerakan penumpang.
Beberapa diantaranya malah membawa alat pengeras suara untuk mengarahkan penumpang. Menurut salah satu petugas keamanan, khusus untuk Stasiun Duri pagi ini ditambah 12 personel keamanan. Pagi ini Stasiun Duri diamankan 24 personel PKD, kemudian bantuan 6 orang dari Daop, serta 24 personel dari KCI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menjelaskan pada hari Minggu tanggal 29 Maret lalu, kepadatan parah terjadi dan membuat stasiun duri sempat viral karena dua eskalator yang naik dan turun digunakan satu arah.
Menurut informasi yang didapat detikFinance di lapangan. Pada tanggal 29 terjadi pergeseran jalur Duri-Tangerang dari jalur empat dengan delapan gerbong dipindah ke jalur lima. Kereta Bandara yang tadinya hanya bisa menggunakan jalur lima saat ini bisa menggunakan jalur tiga, empat, lima.
"Dulu sebelum tanggal 29 itu kereta bandara di jalur lima, KRL nggak lewat jalur lima. Tapi karena ada penambahan gerbong dari delapan jadi 12, kereta Duri Tangerang bergeser dari jalur empat ke lima. Kan kereta bandara cuma ikut parkir, dia pakai rel yang nggak terpakai sama KRL," papar dia.
![]() |
Selain itu, setelah adanya pergeseran jalur dan penambahan gerbong kereta, petugas keamanan menjelaskan waktu kedatangan kereta Duri Tangerang menjadi 30 menit sekali dari yang biasanya 15 menit sekali.
"Itu nggak tau ya. Tapi pagi biasanya kan 15 menit sekali ini jadi 30 menit sekali. Kadang kan kereta di jalur satu dan dua nya telat, sehingga terjadi penumpukan penumpang, tanggal 29 Maret itu weekend banyak penumpang musiman, makanya pada nggak tahu dan akhirnya numpuk, bahkan kemarin itu petugas yang diperbantukan jadi 40 tapi memang suasananya padat," papar dia. (dna/dna)