Kumpulkan Menteri, Jokowi Bahas Program Prioritas 2019

Kumpulkan Menteri, Jokowi Bahas Program Prioritas 2019

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 09 Apr 2018 16:37 WIB
Foto: Presiden Jokowi membuka sidang kabinet paripurna. (Andhika-detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini memanggil seluruh menteri kabinet kerja ke Istana Presiden, Jakarta Pusat. Pemanggilan tersebut dalam rangka rapat terbatas (ratas) dan sidang kabinet paripurna.

Untuk ratas, Jokowi membahas mengenai ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2019. Acara berlangsung di Kantor Presiden sejak pukul 14.00 WIB.

Satu jam setelah ratas, Jokowi langsung membawa hasil tersebut ke sidang kabinet paripurna di Istana Negara. Adapun, topik yang dibahas adalah ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2018 serta prioritas nasional tahun 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sidang kabinet paripurna sore hari ini membahas dua hal, yaitu ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2019, dan prioritas nasional tahun 2019," kata Jokowi saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).


Dalam sambutannya, Jokowi kembali mengingatkan tiga hal kepada seluruh pejabat kabinet kerja, baik menteri maupun kepala lembaga pemerintah.

Pertama adalah soal kontribusi pelaksanaan APBN terhadap produk domestik bruto (PDB) yang hanya sebesar 15%. Oleh karena itu, dia meminta anggaran yang ada dioptimalkan untuk program prioritas.

"Alokasi APBN betul-betul fokus diprioritaskan untuk hal-hal strategis. Kalau nggak strategis nggak usah," ungkap dia.


Kedua, Jokowi juga mengingatkan kembali jajaran pembantunya di pemerintahan mengenai investasi dan ekspor yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi nasional.

"Oleh sebab itu, saya berpesan agar setiap kementerian dan lembaga yang terkait agar fokus memperbaiki iklim berusaha dan daya saing berusaha kita. Saya mau minta laporan setiap kementerian berapa izin regulasi yang sudah dipotong," jelas dia.

Kemudian yang ketiga, Mantan Wali Kota Solo ini menyampaikan mengenai pentingnya konsolidasi dan koordinasi adalah kunci untuk merealisasikan fokus pemerintah saat ini.

"Hilangkan ego sektoral, ego kementerian, ego kepala. Harus dikoordinasikan dan dibicarakan bersama sehingga keluarnya betul-betul solid untuk kemajuan bangsa," tutup dia. (ara/ara)

Hide Ads