Kenaikan Harga Pertamax Cs Perlu Izin Pemerintah, Pertamina Bisa Rugi?

Kenaikan Harga Pertamax Cs Perlu Izin Pemerintah, Pertamina Bisa Rugi?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 10 Apr 2018 19:30 WIB
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo nantinya perlu persetujuan pemerintah. Hal ini nantinya diatur dalam Peraturan Menteri ESDM (Permen).

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Muchamad Iskandar mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengetahui potensi kerugian dari rencana tersebut, namun dapat dipastikan hal itu bisa membuat dampak ke Pertamina.

"Kita belum lihat impact-nya karena belum teraplikasi, bisa berandai andai-andai, tapi secara logika ada. Tapi kita belum bisa tahu apa iya," kata Iskandar di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Iskandar menambahkan, jika izin kenaikan harga Pertalite hingga Pertamax Turbo diberikan, maka hal tersebut tidak mengganggu keuangan Pertamina, pasalnya harga jual BBM tersebut mengikuti harga minyak dunia. Namun, pihaknya menyebut menyambut positif rencana tersebut.

"Tapi kalau minta izin dikasih kan nggak ada apa-apa," ujar Iskandar.

"Kita respons positif dulu deh," tambah Iskandar.


Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar mengatakan pada dasarnya pihaknya akan mengikuti setiap aturan yang ditetapkan pemerintah. Namun, saat ini ia tengah menunggu aturan tersebut selesai.

"Kita tunggu perpres (peraturan presiden). Sudah pasti Pertamina pasti akan ikut aturan pemerintah itu sudah pasti," katanya ditemui di tempat yang sama.

Lebih lanjut, pihaknya pun tak khawatir bila harga tersebut dapat menyulitkan persaingan dengan kompetitor yang lain, malah pihaknya mengaku senang bila memiliki saingan.

"Kita nggak ada masalah sama kompetisi karena kita selalu ada pemain lain. Bagus juga (ada kompetitor) kita punya ukuran lihat saja di pasaran harga kita sama kompetitor seperti apa nanti siapa harga yang murah nggak masalah kompetisi itu hal yang lumrah," pungkasnya. (ara/ang)

Hide Ads