Padahal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah melakukan sidak ke stasiun tersebut. Budi juga meminta adanya penambahan kereta dan memanfaatkan kereta bandara untuk menampung penumpang KRL.
Namun menurut Peneliti Institut Studi Transportasi (Instran), Deddy Herlambang usulan sang menteri tidak bisa menjadi jalan keluar. Sebab sangat sulit untuk menerapkan penggunaan kereta bandara yang berbeda kelas dengan KRL Commuter Line.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, tambah Deddy, jika pemerintah mau menalangi selisih tarif tersebut, dia tidak yakin penumpang kereta bandara rela untuk disatukan dengan penumpang KRL.
"Jenis keretanya kan berbeda, mereka belinya tiket express tapi pelayanannya kereta ekonomi," tambahnya.
Memang dari dua usulan Menhub yang baru terealisasi hanya penambahan kereta KRL. Namun penambahan kereta pun hanya dilakukan pada pukul 7.15 WIB. Sehingga, jadwal keberangkatan kereta saat ini menjadi 6.30 WIB, 7.00 WIB, dan selanjutnya 7.15 WIB.
Akan tetap penambahan itu belum memberi dampak lantaran keberangkatan kereta selanjutnya mengalami pemunduran jadwal yang artinya penumpang harus menunggu lebih lama dan memicu kepadatan. (dna/dna)