Selain pembangunan fisik yang didanai APBD, dia mengharapkan sejumlah infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat di wilayahnya segera diselesaikan. Diungkapkannya, masih ada proyek pemerintah pusat yang belum juga rampung dikerjakan.
"Jangan sampai sudah dibangun, tetapi tidak bisa fungsional karena tidak terintegrasi dengan bidang lainnya. Sehingga tidak strategis lagi. Ini banyak contoh, pelabuhannya sudah jadi tetapi jalan masuknya belum, listriknya tidak ada. Maka dari itu koordinasi lintas kementerian perlu, dan kami minta dukungan," kata Sugianto dalam keterangan tertulis, Kamis (12/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugianto mencontohkan, Pelabuhan Bahaur di Kabupaten Pulang Pisau, pembangunan sudah dimulai 2007 lalu. Namun hingga kini belum tuntas dan beroperasi. Selain itu, terdapat jalan utama sepanjang 77 km masuk ke pelabuhan, namun kondisinya juga belum siap.
Demikian pula Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas. Jalan masuk sepanjang 52 km, namun belum tergarap. Padahal fasilitas pelabuhannya justru siap operasional.
"Pelabuhan Batanjung di Kapuas, Bahaur di Pulang Pisau, itu penting dituntaskan. Pelabuhan Segintung di Seruyan dulu tidak masalah karena kurang strategis. Tetapi ya tadi, kendalanya jalan, jadi setelah pembangunan selesai masih belum bisa digunakan," ucap Sugianto.
"Saya alokasikan 40% APBD untuk infrastruktur, yang strategis penunjang ekonomi saya utamakan, dan ini perlu dukungan. Infrastruktur jalan, seperti jalan Trans Kalimantan Lintas Selatan itu hidup 24 jam. Pelabuhan dan bandara juga begitu," pungkasnya. (ega/hns)