Jakarta -
Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu berbahagia, Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini akan lebih besar dari biasanya. Pasalnya, tunjangan kinerja (tukin) akan ditambahkan dalam penerimaan THR tahun ini.
Namun euforia menerima THR yang lebih besar harus ditanggapi hati-hati karena sebanyak apapun THR yang diterima bisa habis tanpa memberikan manfaat bagi keuangan di masa mendatang.
Biar uangnya lebih bermanfaat, yuk siasati penggunaannya dan perhatikan jebakan-jebakan yang bisa membuat tekor usai Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak tips bijak kelola THR berikut ini:
Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno mengingatkan agar berhati-hati terhadap rayuan-rayuan diskon atau promo menjelang Lebaran. Bahkan promo-promo itu biasanya hadir sebelum bulan puasa.
"Hati-hati sekarang banyak promo-promo menarik sebelum Lebaran, misalnya ada travel fair, diskon di mall, belum lagi toko online. Mereka menawarkan kalau beli sekarang lebih murah," tuturnya saat dihubungi
detikFinance, Jumat (13/4/2018)
Nah biasanya, orang akan tergiur dengan promo tersebut lantaran merasa bahwa akan mendapatkan uang lebih dari THR. Celakanya pikiran tersebut membuat orang rela menggunakan uangnya saat ini untuk berbelanja, bahkan sampai ada yang berhutang, padahal itu keliru.
"Kalau berasa mau punya uang, apalagi dapat THR gaji plus tukin, biasanya orang-orang kasbon duluan. Ada yang cicilan, kadang-kadang kita terlalu kreatif, padahal ini salah," tambahnya.
Mike mengimbau sebaiknya jika uang THR belum ada di tangan maka tahan diri untuk berbelanja, kecuali jika dalam keadaan darurat.
Biar THR tidak hanya sekadar lewat Mike mengataman perlu dibuat perencanaan khususnya untuk yang bersifat investasi.
"Supaya THR-nya untuk sesuatu yang produktif maka perencanaan keuanganya untuk investasi, bukan perencanaan keuangan untuk konsumsi Hari Raya," tutur Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno, kepada detikFinance, Jumat (13/4/2018).
Apalagi PNS tahun ini akan mendapatkan THR lebih besar lantaran komponennya bukan hanya gaji pokok tapi juga ada tunjangan kinerja (tukin), sehingga ruang untuk berinvestasi lebih besar.
Saran Mike cukup simpel, pisahkan antara gaji pokok dan tukin yang ada dalam THR. Kemudian manfaatkan tukin seluruhnya untuk yang sifatnya investasi, sementara untuk keperluan Lebaran gunakan sisa THR.
"Nah untuk kebutuhan sehari-hari, buat bayar listrik, makan, ongkos kerja kan bisa pakai gaji biasa di bulan itu," tambahnya.
Untuk pilihan investasinya tergantung dari besaran dana tukin yang diterima. Jika di atas Rp 5 juta, bisa ditempatkan ditempatkan di deposito atau reksa dana.
"Kalau belum mengerti investasi ya paling aman deposito yang mungkin 12 bulan atau lebih," ujar Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno, kepada detikFinance, Jumat (13/4/2018).
Jika tukin yang diterima di bawah Rp 5 juta maka Mike menyarankan untuk membeli emas. Namun untuk membeli emas hanya untuk menahan dari gerusan inflasi, minimal disimpan hingga tiga tahun.
"Kalau emas setelah tiga tahun baru terasa keuntungannya. Lagi pula bagi orang awam investasi belu emas terasa lebih aman karena barangnya dia pegang," tambah Mike.
Terakhir, bisa dimanfaatkan untuk tabungan pendidikan anak hingga perguruan tinggi, misalnya dengan membeli asuransi pendidikan.
Halaman Selanjutnya
Halaman