"Nilai ekspor secara bulanan tumbuh 10,24%. Ekspor non migas tumbuh 11,77% sementara ekspor migas turun 3,81%. Kalau dibedah penurunan ekspor migas disebabkan kenaikan ekspor minyak mentah dan hasil minyak, yang menurun ekspor gasnya," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senim (16/4/2018).
Ia mengatakan selama Februari-Maret, harga minyak mentah mengalami sedikit kenaikan. Pada Februari 2018 sebesar US$ 61,61 per barel, Maret menjadi US$ 61,87 per barel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk ekspor komoditas, kata Suhariyanto, ada yang naik dan ada yang turun. Ekspor cokelat, karet, jagung tercatat meningkat.
"Ekspor non migas yang turun antaranya batu bara yang berpengaruh besar, minyak kernel. Perkembangan harga migas dan non selama Februari-Maret," ujarnya.
Ia mengatakan, nilai ekspor di Maret 2018 ini lebih tinggi dari periode yang sama beberapa tahun ke belakang. Pada Februari 2016 ekspor tercatat US$ 11,81 miliar dan 2017 US$ 14,68 miliar.