Menteri Jokowi Banyak Raih Penghargaan, Sepadan dengan Kinerja?

Menteri Jokowi Banyak Raih Penghargaan, Sepadan dengan Kinerja?

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 16 Apr 2018 16:12 WIB
Foto: Dok. Kementerian PUPR.
Jakarta - Sejumlah menteri kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di bidang ekonomi meraih sederet penghargaan internasional dalam beberapa tahun terakhir.

Menteri-menteri tersebut di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Namun demikian, meski meraih penghargaan setingkat internasional, predikat yang diraih dari penghargaan itu dinilai tak berarti mencerminkan pekerjaan atau kebijakan yang telah dibuat oleh para regulator tersebut berdampak baik bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, biasanya penghargaan internasional sekalipun diberikan kepada seseorang memiliki maksud alias tak hanya sekedar apresiasi atas apa yang dilakukannya.

"Latar belakang lembaga yang memberikan penghargaan itu kan macam-macam. Misalnya ke menteri keuangan, supaya nanti produknya (lembaga atau institusi yang memberikan) dibeli oleh Indonesia, supaya grant-nya mau diambil oleh Indonesia, supaya apa misalnya. Jadi tidak murni prestasi, ini lebih banyak kepada politik," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Senin (16/4/2018).

Menurut Agus, bisa saja ada maksud yang diinginkan oleh si pemberi penghargaan kepada negara orang yang diberi penghargaan itu. Untuk itu perlu dilihat apa indikator dan latar belakang dari si pemberi penghargaan.

"Penilaiannya kan kita nggak tahu bagaimana. Kan nggak pernah dirilis penilaiannya soal apa-apanya. Kan nggak ada. Coba perhatiin, menteri A mendapatkan penghargaan soal apa misalnya. Dalam hal apa. Kriterianya apa. Kan nggak pernah dipublikasikan kan. Saya sih belum pernah baca. Kalau menteri terbaik mengatur keuangan misalnya, terus apa yang jadi indikatornya," ungkapnya.


Dengan sejumlah penghargaan internasional yang telah diraih menteri-menteri tersebut, Agus menganggap hal itu lebih kepada kepentingan politik, terutama jika dilihat dari institusi yang memberikan penghargaan.

"Saya sih nggak bangga, nggak kaget. Beda kalau nobel. Kan jelas itu. Kalau ini bisa-bisa malah dampaknya justru ke si negara pemberi atau bangsa pemberi penghargaan. Jadibmusti dilihat di balik penghargaan itu. Semua itu no free lunch. Jadi tidak mungkin tidak ada dampaknya," pungkasnya.

Sri Mulyani sendiri mendapatkan penghargaan dari majalah keuangan asal Hong Kong, FinanceAsia sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia Pasifik. Sebelumnya, Sri Mulyani juga dinobatkan sebagai menteri terbaik dunia oleh World Government Summit yang diselenggarakan di Dubai, Uni Arab Emirates.

Penghargaan menteri terbaik dunia ini baru mulai dilakukan di tahun 2016 dan merupakan penghargaan yang diberikan kepada satu orang menteri dari semua negara di dunia setiap tahunnya. Proses seleksi dan penentuan pemenangnya dilakukan oleh lembaga independen Ernst & Young dan diselenggarakan oleh World Government Summit.


Sementara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendapatkan tiga penghargaan dari lembaga-lembaga dunia seperti SeaWeb, sebuah yayasan peduli keberlanjutan laut dan mempunyai tradisi pemberian penghargaan bertitel Seafood Champion Awards sejak 2006.

Kemudian ada Peter Benchley Ocean Award yang telah diberikan sejak lebih dari satu dekade yang lalu. Penghargaan ini diberikan ke orang-orang yang melakukan kepedulian luar biasa dan semangatnya menghadapi tantangan dalam menjaga laut dan lingkungannya.

Dia juga pernah mendapat penghargaan Leaders for a Living Planet dari World Wildlife Fund (WWF) di Washington DC, pada September 2016.

Penghargaan ini diberikan oleh WWF lantaran peran Susi dalam pemberantasan illegal fishing, dan perlawanan terhadap Unregulated and Unreported Fishing (IUUF) dalam 1,5 tahun pemerintahan Jokowi baru berjalan.

Sedangkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerima penghargaan International Lifetime Contribution Award 2017 dari Perhimpunan Insinyur Jepang atau Japan Society of Civil Engineers (JSCE), pada Juli 2017. Basuki merupakan tokoh Indonesia pertama yang menerima penghargaan ini karena dinilai berhasil dalam melaksanakan sejumlah pembangunan infrastruktur yang dinilai prestisius.

(eds/ang)

Hide Ads