Lantas, bagaimana nasib tenaga kerja di Indonesia dengan kehadiran industri 4.0? Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Bambang Satrio mengatakan pada dasarnya akan terjadi pergeseran tenaga kerja dalam industri 4.0.
"Itu kan nanti memang ada pergeseran yang tergerus. Beberapa penelitian ada beberapa pekerjaan yang tergerus ya, beberapa penelitian mengatakan bahwa kurang lebih 57% pekerjaan akan hilang dari pekerjaan yang ada sekarang," kata Bambang di Forum Merdeka Barat di Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta, Senin (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain hilangnya lapangan pekerjaan, kata Bambang, akan muncul pula lapangan pekerjaan baru.
"Tetapi yang harus disampaikan juga bahwa akan ada tumbuh pekerjaan yang sekarang ini belum ada. Kita prediksi jumlahnya 65 ribu, oleh karna itu bagaimana kita harus bisa menyesuaikan dengan perubahan tersebut," tuturnya.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan di era industri 4.0 akan berkembang otomatisasi dan robotisasi yang terhubung dengan internet yang akan membutuhkan lebih banyak profesi. Sebab, keterampilan manusia masih dibutuhkan untuk sistem kerja robot.
"Ke depan kesempatan untuk recycling pada digitalisasi jadi banyak profesi yang dibutuhkan. Sebab meskipun robotic, manually orang yang di balik robot tersebut," pungkasnya. (hns/hns)