BTN Jual 5.206 Rumah Sitaan Mulai Rp 38 Juta

BTN Jual 5.206 Rumah Sitaan Mulai Rp 38 Juta

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 18 Apr 2018 10:41 WIB
BTN Jual 5.206 Rumah Sitaan Mulai Rp 38 Juta
Ilustrasi Rumah Foto: Ari Saputra
Jakarta - Memiliki hunian bisa didapatkan dengan berbagai cara, mulai dari membeli rumah baru atau rumah bekas. Cara pembayarannya pun beragam dari tunai atau cash hingga kredit pemilikan rumah (KPR).

Selain itu calon pembeli juga bisa mencari rumah secara langsung dengan mendatangi lokasi sampai mencari di internet atau situs jual beli rumah.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) melihat saat ini internet adalah sarana yang efektif untuk menjual rumah-rumah sitaan atau rumah yang pembayarannya macet untuk dijual kembali. Direktur BTN Nixon Napitupulu mengungkapkan harga rumah bekas dijual jauh lebih murah daripada rumah baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang lebih murah, ya rumah bekas dan tidak dibayar. Macet tagihannya, kondisinya juga tidak bagus jendelanya pecah lah rumputnya banyak lah. Tapi biaya renovasinya tetap lebih murah daripada beli rumah baru," kata Nixon dalam diskusi di Restoran Bebek Bengil, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Lalu bagaimana cara belinya? Berikut detikFinance rangkum.
Nixon menjelaskan calon pembeli harus membuka website rumahmurahbtn.com untuk pencarian lokasi. Menurut dia melalui teknologi digital ini diharapkan masyarakat bisa semakin mudah untuk mendapatkan informasi rumah yang harganya di bawah harga pasaran.

"Rumahnya murah, kondisi apa adanya. Jangan membayangkan rumah di Pondok Indah. Pintunya ini kadang somplak-somplek. Tapi murah nah itu daya tariknya kan bisa direnovasi," ujar dia.

Setelah membuka website anda bisa mencari lokasi rumah dengan memilih provinsi serta kabupaten atau kota. Kemudian akan muncul harga rumah mulai dari di bawah Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar.

Kemudian jika sudah selesai, akan muncul pilihan rumah yang anda cari. Setelah anda yakin, barulah klik rumah dan muncul spesifikasi seperti luas tanah dan bangunan hingga tahun dan nomor kontak PIC cabang.

Kedua, setelah mendapatkan rumah dengan spesifikasi yang diinginkan, segera hubungi kontak yang tertera. Kemudian anda akan dibimbing untuk melengkapi persyaratan apa saja yang harus disiapkan.

Ketiga, anda akan diminta untuk membayarkan down payment atau uang muka sebesar 30% dari lelang. Sebenarnya cara ini sama dengan pembelian rumah pada umumnya, di mana sertifikat rumah dipegang oleh bank dan diserahkan saat pelunasan. Di sini, calon pembeli mendaftakan diri melalui situs Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) setelah itu menyetor uang jaminan sebesar kurang lebih 30% dari harga limit yang ditetapkan.

Keempat, setelah dinyatakan menang oleh pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) maka pembeli akan melakukan pelunasan sisa pembayaran kemudian diterbitkan risalah lelang dari KPKNL. Risalah lelang ini nantinya menjadi dasar bagi pemenang lelang untuk pengambilan sertifikat di BTN juga untuk balik nama di Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

Nixon menjelaskan, rumah ini juga bisa menggunakan skema KPR di BTN. Namun untuk yang ingin melakukan komersialisasi untuk bisa dijual lewat KPR Subsidi ada pengecualian saat melakukan balik nama. Sertifkat rumah saat balik nama harus milik perusahaan dan bukanlah orang pribadi.

Melalui website rumahmurahbtn, Bank BTN memang menargetkan penurunan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari segmen kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dan non subsidi.

Direktur BTN Nixon Napitupulu menjelaskan rasio kredit bermasalah BTN sekitar 2,7% per Maret 2018. Sementara itu sebesar Rp 3,5 triliun dari KPR subsidi dan non subsidi.

"Kurang lebih jumlahnya setara dengan 45.000 rumah di seluruh Indonesia, karena pasti NPL pasti ada terus dan harus bisa dikelola dengan baik agar kredit lebih prudent," kata Nixon.

Nixon menjelaskan, portal web dan aplikasi daring rumahmurahbtn sudah diluncurkan pada 9 Januari 2018 lalu dan diresmikan pada 9 Februari 2018. Aplikasi ini siap menampung rumah siap jual atau lelang lebih dari 5.206 unit. Akhir tahun ditargetkan bisa memajang 10.000 unit rumah.

Aset properti baik berupa rumah tinggal baik subsidi maupun non subsidi, tempat usaha maupun kavling tanah tersebut tersebar di seluruh Indonesia dan diawasi setidaknya 64 cabang Bank BTN. Sejak diluncurkan sampai sekarang aset yang terjual rata-rata dengan rentang harga Rp 300-900 juta dengan lokasi tersebar seperti Serpong, Bekasi, Tangerang, Purwakarta, Semarang, Manado, Makassar, Kendari, Jambi, Pontianak, Balikapapan, Medan.

"Nilai outstanding yang bisa dipulihkan dari aset properti tersebut mencapai Rp 1,4 triliun," kata Nixon.

Adapun sejak diluncurkan, total penjualan hingga pertengahan April ini mencapai 106 unit dengan nilai total Rp 30,7 miliar.

Untuk menarik minat lebih banyak peserta lelang dan peminat dari rumah bekas maupun rumah lelang, BTN berencana menggandeng para agen properti dan mengedukasi masyarakat mengenai proses lelang.

Selain memberikan peluang bagi masyarakat mendapatkan rumah murah serta peluang berinvestasi, langkah ini memberi kesempatan BTN untuk meneguk KPR dari rumah bekas jika nasabah menginginkan proses kredit dari rumah bekas tersebut.

"Kualitas kredit Bank BTN bisa membaik dengan membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membeli rumah lelang tersebut, di sisi lain Bank BTN juga bisa memasarkan produk lain seperti KTA dan Kredit Agunan Rumah," kata Nixon.

Direktur BTN Nixon Napitupulu menjelaskan harga rumah yang ada di website memang bervariasi, semuanya tergantung kondisi dan lokasi. Menurut dia yang namanya rumah murah kondisi bekas memang tidak secantik rumah baru.

"Ya namanya rumah NPL ada yang kacanya pecah pintunya rusak. Kondisi memang apa adanya, tapi murah," ujar dia.

Dari website harga rumah yang dipajang di website mulai dari Rp 38 juta terletak di kawasan Cileungsi hingga Rp 4 miliar terletak di kawasan Jakarta.

"Harga rumah bervariasi ada yang puluhan juta sampai miliaran juga ada. Tergantung, semakin tua rumah semakin murah karena pokok kreditnya sudah rendah. Tapi kalau NPL nya baru ya masih mahal juga, harus teliti dan aktif menanyakan ke PIC di cabang itu kalau mau beli," ujar dia.

Nixon memastikan rumah-rumah yang ada di website ini sudah bersih dari masalah hukum. Hal tersebut dilakukan agar nasabah atau pembeli rumah tidak merasa dirugikan saat membeli.

Hide Ads