Kegiatan pada libur panjang Lebaran ini tentu banyak membutuhkan dana, baik untuk keperluan hari raya maupun liburan. Bila tidak diatur secara rapi, kadang kala dana yang dimiliki cepat habis karena keperluan libur panjang Lebaran ini.
Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno menjelaskan biasanya dalam Lebaran atau hari raya Idul Fitri para pekerja mendapat dua pemasukan sekaligus, yakni gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR). Dia menyarankan agar kegiatan pada libur Lebaran hanya menggunakan dana THR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fix, Libur Lebaran Tahun Ini Jadi 10 Hari |
"Memang kalau pada saat hari raya Idul Fitri ini kita mendapat THR, nah THR ini kan memang digunakan untuk perayaan hari raya," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Untuk itu, Mike menyarankan agar dana THR dapat dikelola sebaik mungkin untuk bisa mencukupi kegiatan pada libur Lebaran yang panjang tahun ini. Caranya, ialah dengan membagi dua porsi kebutuhan, yakni kebutuhan khusus Lebaran dan kebutuhan untuk liburan saat Lebaran.
"Pertanyaannya, apakah kebutuhan hari raya Lebaran itu sama dengan liburan? Ya bisa saja dimanfaatkan, cuma memang harus dikelola sebaik mungkin. Karena sebenarnya aktivitasnya berbeda antara perayaan Lebaran dengan liburan," katanya.
"Perayaan Lebaran itu misalnya budgetnya terdiri dari infaq, sedekah, zakat, kemudian ada makanan. Kalau liburan, jalan-jalan, kan ada transportasi ada rekreasi. Sehingga kalau mau manfaatkan THR dengan liburan 10 hari itu yang pada kecenderungan orang mungkin akan manfaatkan itu untuk jalan-jalan," sambung dia.
Nah, dana THR tersebut haruslah mencukupi untuk dua kegiatan berbeda tersebut. Maka itu, dana THR harus dibagi dua untuk mencukupi kebutuhan masing-masing kegiatan.
"Dihitung dulu yang prioritas. Misalnya Lebarannya, Lebaran itu yang wajib kan zakat, sedekah, karena itu yang lainnya kan biasanya bisa kita atur, contoh makanan Lebarannya apa. Jadi bisa kita atur misalnya begini, setengah dari THR untuk pengeluaran Lebaran, setengahnya lagi untuk jalan-jalan," ujarnya.
"Misalnya punya THR Rp 5 juta, itu Rp 2,5 juta buat lebaran, nah Rp 2,5 juta itu berarti sudah termasuk zakat infak sedekah, makanan sajian, makanan utama, beli baju. Itu berarti nggak boleh lewat dari 2,5 juta. Cukup nggak cukup ya buat lebaran itu. Nah Rp 2,5 juta sisanya untuk liburan jalan-jalan. Itu kan juga termasuk transport, makan jajan, dan lain-lain," tutupnya.
Rini mengatakan, agar dana-dana tersebut harus diatur untuk mencukupi dua bentuk kebutuhan tersebut. Artinya, setiap kegiatan sudah harus dihitung sesuai dengan budget yang dimiliki sejak awal. (fdl/hns)