Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang terjadi lebih dikarenakan faktor eksternal.
"Sebetulnya sudah bisa diprediksi akan terjadi pelemahan, sekarang ini yang penting pemerintah tidak panik, karena memang sangat pengaruh dari kebijakan The Fed, mereka ada target menaikkan suku bunga 4 kali," kata Hariyadi di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (24/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil dari ekspor pun bisa dikelola sebagai cadangan devisa (cadev) yang nantinya bisa digunakan untuk intervensi pasar.
Baca juga: 30 Poin Lagi Dolar AS Tembus Rp 14.000 |
"Upaya next ekspor harus ditingkatkan, dan juga penanggulangan mengimpor dikendalikan, tapi tidak perlu panik karena kalau panik akan memperparah situasi," ungkap dia.
Lebih lanjut Hariyadi menuturkan pelemahan rupiah ini juga menjadi sinyal bagi pemerintah untuk terus memperbaiki data perekonomian nasional.
"Yang jelas ini seharusnya bisa menjadi warning untuk mengelola ekonomi sebaik-baiknya. Semua, punya potensi ekspor besar, salah satunya," tutup dia.