Ini Dia 5 Sektor Revolusi Industri 4.0

Ini Dia 5 Sektor Revolusi Industri 4.0

Zunita Amalia Putri - detikFinance
Kamis, 26 Apr 2018 14:05 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan program revolusi industri 4.0 yang akan menyasar 5 sektor industri. Revolusi ini dipengaruhi oleh pesatnya perkembangan teknologi dan internet dengan tujuan revitalisasi manufaktur.

Hal ini disampaikan Airlangga di acara diskusi Revolusi Industri 4.0 Menuju Kepemimpinan Indonesia Masa Depan' yang diadakan di Para Syndicate, di Jl. Wijaya III, Kebayoran Baru, Jakarya Selatan, Kamis (26/4/2018).

"Untuk revolusi industri 4.0 kami ada sektor industri yang dipilih dari 84, itu kita pilih 5 sektor yang dampaknya tinggi untuk revolusi industri keempat dan pelaksanaannya mudah yaitu makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik dan kimia," ujar Airlangga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Airlangga mengatakan target pada tahun 2030 agar Indonesia menjadi 10 negara terbesar di dunia dengan menciptakan tambahan 10 juta tenaga kerja dan lapangan kerja. Sebab, ia mengatakan tujuan revolusi industri ini adalah revitalisasi manufaktur menjadi mainstream lagi.

"Bangsa ini perlu mendapatkan aspirasi tujuan kita tahun 2030 itu sederhana, pertama Indonesia jadi negara 10 besar di dunia, kedua kita ciptakan tambahan 10 juta tenaga kerja, lapangan kerjaan dan tentunya kita dorong produktivitas kita naik 2 kali dengan ini kita ekonomi yang kuat," jelas dia.

"Ini kalau kita lihat tujuan revolusi keempat itu revitalisasi manufaktur menjadi mainstreaming lagi," tambahnya.


Ia menilai aspirasi ini didorong oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga rencananya 2045 track dari revolusi industri ini sudah terbangun. Airlangga juga menyinggung kalau dalam 10 tahun ke depan Indonesia tidak akan diurusi dengan pembubaran Indonesia karena Indonesia akan menyiapkan urusan revolusi industri.

"Itu yang diminta Pak Jokowi, kalau itu bisa diantarkan 2045 Insya Allah tracknya sudah terbangun. Di sini kelihatan kita masih ada 10 tahun, maka 10 tahun ini kita punya momentum yang sudah disiapkan, jadi nggak boleh main-main urusan bubar membubarkan negara," kata Airlangga. (hns/hns)

Hide Ads