Seperti diketahui, BI akhirnya angkat suara terkait dengan nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang meningkat tajam. Pihaknya berencana menaikkan suku bunga merespons hal itu.
"Kemarin kan Pak Agus baru memberikan keterangan dia akan melakukan penjagaan yang lebih masif untuk rupiah jadi harapannya penjagaan yang masif," jelasnya kepada detikFinance, Jumat (27/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memaparkan, penguatan rupiah terjadi karena investor mempercayai langkah BI dalam upaya penjagaan nilai mata uang rupiah.
"Memang betul ini artinya BI masih punya kredibilitas. Dengan kredibilitasnya membuat investor nggak perlu panik sehingga rupiah bisa diajak menguat gitu karena kalau investor istilahnya nggak percaya pasti akan terus melemah tapi kenyataannya direspons positif oleh investor oke mungkin BI akan melakukan penjagaan yang all out dan masif sehingga rupiah bisa menguat karena ada kepercayaan terhadap BI," sambungnya.
Sementara itu, dikutip dari Reuters, Jumat (27/4/2018), dolar AS pagi ini tercatat berada di Rp 13.880. Angka tersebut terpantau turun tipis dibanding hari sebelumnya di Rp 13.910
Pagi ini, dolar AS bergerak sedikit melunak terhadap rupiah yang sempat menyentuh Rp 13.872 pagi ini. (dna/dna)