Pedagang Kurma Sebut Pendapatan Turun Dibanding Tahun Lalu

Pedagang Kurma Sebut Pendapatan Turun Dibanding Tahun Lalu

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Jumat, 08 Jun 2018 11:54 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance
Jakarta - Pedagang kurma di pusat oleh-oleh haji di Pasar Tanah Abang sudah dipadati pembeli. Mereka datang dari Jakarta dan daerah lainnya di sekitar Jakarta sejak pagi untuk membeli kurma.

Salah satu pemilik Lapak Kurma di Kawasan Lantai B Pintu Timur Isma ramainya pembeli memang selalu terjadi saat menjelang lebaran di bulan puasa. Dalam kesempatan ini, ia mengaku mampu mengantongi omzet Rp 10- 20 juta setiap harinya. Namun omzet tersebut turun dibandingkan pendapatan tahun lalu.

"Turun lah dibanding tahun lalu. Kalau tahun lalu bisa dapat Rp 30 juta lebih per hari. Kalau sekarang. ya Rp 10-20 juta," ujar dia saat berbincang dengan detikFinance di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (7/6/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Isma menjelaskan hal tersebut terjadi karena semakin banyaknya pedagang di pasar tanah Abang yang menjajakan kurma.

"Kan yang jual juga makin banyak. Jadi saingannya banyak," kata dia.

Pedagang Kurma di Pasar Tanah Abang Mengaku Pendapatannya TurunFoto: Selfie Miftahul Jannah/detikFinance

Isma menjelaskan, untuk jenis Kurma Ajwa yang didatangkan langsung dari Mekah dijual Rp 350.000/ kilo kemudian ada pula kurma yang didatangkan dari Amerika yaitu Medjool dijual Rp 250.000/kilo.


Kemudian ada pula jenis Kurma Sukari dari Madinah Rp 150.000/kilo. Ada pula jenis kurma Mabrum yang didatangkan langsung dari Madinah dijual Rp 100.000/ kilo. Serta Kurma Tunisia dari Tunisia dijual dengan harga Rp 90.000/ kilo dan kurma anggur dari Iran dijual dengan harga Rp 60.000/ kilogram.

"Terutama ajwa, tunisia dan anggur itu lebih banyak yang beli. Karena orang udah kenal sama jenis kurma itu," kata dia.

Ia mengatakan konsumennya kebanyakan merupakan masyarakat yang tinggal di kawasan Jakarta dan Jabodetabek. (dna/dna)

Hide Ads