Demikian dikutip dari keterangan tertulis Bank Indonesia (BI), Jumat (8/6/2018).
Posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 7,4 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadev tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan cadev pada Mei 2018 terutama dipengaruhi oleh penggunaan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang membaik, serta kinerja ekspor yang tetap positif. (ara/ang)