Luhut Lapor Jokowi soal Kesiapan IMF-WB di Bali, Ini Hasilnya

Luhut Lapor Jokowi soal Kesiapan IMF-WB di Bali, Ini Hasilnya

Andhika Prasetia - detikFinance
Selasa, 26 Jun 2018 19:35 WIB
Foto: Muhammad Fida/detikcom
Jakarta - Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan menghadiri rapat kabinet terbatas (Ratas) membahas persiapan pertemuan IMF-World Bank 2018 di Bali. Berbagai kesiapan acara dibahas dalam rapat kali ini.

Luhut mengatakan, keamanan, bandara, pesawat terbang hingga kondisi Gunung Agung menjadi perhatian pemerintah untuk menyelenggarakan acara bertaraf internasional ini.

"Tadi IMF persiapan berjalan dengan baik, baik dari penyelenggaraan keamanan, substansi, airport, pesawat terbang, Gunung Agung, tentu kita cermati betul, karena itu di luar kontrol kita," kata Luhut di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (26/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Luhut mengatakan, apron Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali tengah diperluas. Tempat parkir pesawat ini diperluas agar jumlah pesawat yang bisa ditampung di bandara semakin banyak.

"Akhirnya jumlah turis yang bisa masuk bertambah 30%. Akibatnya occupancy rate bisa naik menjadi 80-90%, ini dampak dari IMF-World Bank 2018," kata Luhut.

Dengan diperluasnya apron bandara, maka jumlah penumpang pesawat yang bisa mendarat di Bali semakin banyak. Artinya, kunjungan wisatawan ke Bali nantinya juga bisa bertambah.

"Kalau saya jujur, dengan kita melebarkan apron tadi, kita bisa menerima penumpang, dari 22,5 juta sekarang sampai kepada nanti 37,5 pada tahun 2024. Nah tahun ini, bisa meningkat mencapai 27 juta, sehingga bisa meningkatkan kunjungan turis mencapai, 1,4 juta orang," kata Luhut.


Mengenai anggaran untuk acara IMF-World Bank sekitar Rp 800 miliar, Luhut menjelaskan bahwa sudah digunakan sekitar Rp 500 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur pendukung dan fasilitas pendukung lainnya.

"Kelebihan anggaran yang dialokasikan Rp 801 miliar, yang kita gunakan sekarang kira-kira Rp 500 miliar. Penggunaannya paling banyak untuk pendukung infrastruktur, untuk hotel makan, tiket, dia bayar sendiri, kemudian kita beli 400 komputer untuk kantor-kantor itu, dan nanti itu akan kita kembalikan ke sekolah di Bali, di Lombok dan Banyuwangi," tutur Luhut.

Bandara di sekitar Bali juga dipersiapkan untuk menampung delegasi. Beberapa bandara yang menjadi back up bali, antara lain di Banyuwangi dan Labuan Bajo.

"Kita kasih ke Banyuwangi untuk perbaikan di sana. Labuan Bajo juga, kita perbaiki juga," tutur Luhut. (ara/ang)

Hide Ads