Menurut Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji, IHSG anjlok dihantam beberapa sentimen. Dari sisi eksternal, sentimen negatif masih dari rencana kenaikan suku bunga The Fed hingga perang dagang Amerika Serikat (AS).
"Rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini, disertai oleh meningkatnya tensi perang dagang antara AS dengan beberapa negara lainnya," tuturnya kepada detikFinance, Kamis (28/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rupiah Jeblok, IHSG Anjlok 2% |
Sementara dari dalam negeri belum ada sentimen positif. Rilis BPS tentang neraca perdagangan Indonesia justru menjadi pemberat, sebab tercatat defisi US$ 1,52 miliar pada Mei 2018.
Anjloknya Rupiah juga turut menjadi sentimen bagi para investor untuk menjauhi pasar modal. Tercatat sore ini dolar AS sudah tembus Rp 14.373.
"Pelemahan rupiah merupakan sentimen domestik yang menyebabkan IHSG melemah pada hari ini," tukasnya. (dna/dna)