Jika dalam seminggu ini harga telur masih tinggi maka Mendag akan intervensi pasar.
"Kalau dalam seminggu harganya masih tinggi kita akan lakukan tindakan," ujar Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (16/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendag memberi waktu seminggu karena jika langsung intervensi akan merusak harga di pasar. Lantas, bagaimana bentuk intervensi Mendag jika harga tak kunjung turun dalam waktu seminggu?
"Kita sepakat memberikan waktu satu minggu. Kalau nggak ada tren penurunan terus, kami menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan intervensi pasar. Langkah intervensi ini dilakukan dengan meminta integrator ini mengeluarkan stoknya dan kita akan menjual langsung di pasaran seperti operasi-operasi pasar," kata pria yang akrab disapa Enggar itu.
Selanjutnya telur ayam akan dijual sesuai harga acuan menurut peraturan Mendag. Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 27 Tahun 2017 mencatat harga pembelian telur ayam di peternak Rp 18.000/kg, dan di konsumen dijual Rp 22.000/kg.
Sebagai informasi detikFinance mengutip situs infopangan Jakarta, harga telur ayam tertinggi Senin (16/7/2018) di kawasan Pulo Gadung Rp 31.000/kg, sedangkan harga rata -rata telur ayam mencapai Rp 28.395/kg.
Mendag juga berpesan ke para pedagang, mulai dari produsen hingga pedagang eceran tidak terlalu tinggi mengambil margin keuntungan.
"Pertama kita akan mintakan respon positif yaitu jangan mengambil tambahan keuntungan, dari mulai yang ujungnya produsennya secara berjenjang kita minta untuk membatasi marginnya. Kita minta suplai jejaring data produsen sampai konsumennya bagi yang tidak mendaftarkan kami akan lakukan tindakan," tutur Enggar. (hns/hns)