"Pemerintah akan konsisten dalam pembangunan infrastruktur. Infrastruktur bisa digunakan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian demi pemerataan kesejahteraan (masyarakat)," kata Budi, dalam Dialog Nasional, di Pusdai, Kota Bandung, Rabu (18/7/2018).
Dalam paparannya, Budi melanjutkan, pembangunan infrastruktur menjadi satu hal penting dalam mendorong kemajuan ekonomi bangsa. Pasalnya, lanjut dia, dengan adanya infrastruktur mulai dari jalan tol, pelabuhan dan bandara akan mempermudah roda perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampaknya, tambah dia, harga kebutuhan pokok antara Indonesia bagian barat dan timur tidak jomplang seperti dulu.
"Pak Presiden waktu itu menyinggung mengenai bensin juga. Dulu, di sana (Papua) bisa Rp 50 ribu/liter, sekarang sama. Sehingga kesejahteraan terjadi di seluruh Indonesia bukan Jakarta saja," ucapnya.
Pulau Miangas
Contoh lainnya, pembangunan infrastruktur di Pulau Miangas. Budi menyampaikan, dulu di pulau terluar Indonesia tersebut kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Bahkan, secara geografis Pulau Miangas lebih dekat Filipina. Bila dihitung, pulau tersebut lokasinya berjarak 450 kilometer dengan Kota Manado dan 50 kilometer dengan Manila. Secara bertahap, saat ini sejumlah proyek pembangunan sedang dilakukan di pulau tersebut, salah satu contohnya revitalisasi landasan pacu pesawat perintis.
"Pulau Miangas itu 50 kilometer dari Filipina, ini kita bangun, ternyata orangnya NKRI. Mereka bisa bernyanyi lagu Garuda Pancasila, Indonesia Raya. Ini pulau terluar terjauh, tapi masih punya semangat NKRI. Pesawat pun kini sudah terbang seminggu dua kali," katanya.
Tak hanya di sisi infrastruktur, pemerintah juga ingin agar masyarakat produktif terutama dalam pengembangan sumber daya manusia dengan cara memberikan pendampingan wirausaha agar bisa menjadi komoditi yang bisa di ekspor.
"Kita ingin masyarakat aktif, seperti di (pelabuhan) Patimban (Kabupaten Subang). Di sana kita membangun pabrik-pabrik dan lebih mudah mengekspor. Semua itu menjadi fungsi bermakna bagi masyarakat," ujarnya. (hns/hns)