"Kami menyambut baik ide tersebut. Kementerian Pertanian memiliki banyak program bermanfaat mendorong pembangunan pangan dan gizi," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi dalam keterangan tertulis, Jumat (20/7/2018).
Agung menerima perwakilan FAO Stephen Rudgard dan perwakilan WFP Saidamon Bodamaev di ruang kerjanya, Senin (16/7/2018). Dalam pertemuan itu, Agung menjelaskan Kementan memiliki kegiatan yang bertujuan untuk memerkokoh ketahanan pangan dan memperbaiki gizi keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan ini juga dibahas rencana keterlibatan FAO dalam peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS)/World Food Day, yang akan dilaksanakan Oktober 2018 di Provinsi Kalimantan Selatan. FAO meminta masukan mengenai isu spesifik yang perlu diangkat.
Menanggapi hal tersebut, Agung mengusulkan isu pemanfaatan lahan, termasuk pada lahan rawa/lahan lebak dan pasang surut (swamp area), ketahanan pangan, serta isu ekspor pangan.
"Apa yang saya usulkan itu sangat penting, mengingat terdapat lahan lebak dan pasang surut/lahan rawa di Kalimantan, dan potensinya sangat besar dimanfaatkan untuk ketahanan pangan," jelas Agung.
Lebih lanjut Agung juga menyampaikan, kerja sama FAO dan WFP dengan Kementerian/Lembaga terkait di Pemerintah Indonesia berupa Food Security Monitoring Bulletin sudah cukup baik. (ega/hns)