Dalam aksinya, perwakilan peserta aksi diterima Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di kantornya Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/7/2018).
Dalam kesempatan tersebut, mereka menyampaikan sejumlah hal yang diharapkan bisa menjadi masukan bagi perbaikan kinerja Pertamina ke depannya. Salah satunya adalah jumlah direksi Pertamina yang dinilai terlalu banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendapat FSPPB dengan gemuknya penambahan jajaran direksi menjadi 11 posisi akan menyebabkan inefisiensi karena peningkatan overhead cost organisasi yang semakin membengkak," bunyi salah satu poin surat yang disampaikan ke Menteri BUMN siang tadi.
Saat ini, Pertamina memiliki 11 kursi direksi yang diisi oleh 10 orang, yakni:
Plt Direktur Utama: Nicke Widyawati
Direktur Hulu: Syamsu Alam
Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
Direktur Pemasaran Korporat: Basuki Trikora Putra
Direktur Pemasaran Retail: Mas'ud Khamid
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur: Gandhi Sriwidodo
Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia: Heru Setiawan
Direktur Keuangan: Arief Budiman
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko: Gigih Prakoso
Direktur Sumber Daya Manusia: Nicke Widyawati
Direktur Manajemen Aset: M Haryo Yunianto (ara/ara)