Ini Alasan Sri Mulyani Tak Ajukan APBN-Perubahan 2018

Ini Alasan Sri Mulyani Tak Ajukan APBN-Perubahan 2018

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 25 Jul 2018 18:48 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Usai mendapatkan persetujuan RUU PNBP dibahas lebih lanjut ke tingkat II atau pada rapat paripurna untuk menjadi UU. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun langsung melanjutkan rapat kerja (raker) dengan Komisi XI DPR mengenai pemberian penjelasan tidak adanya APBN-Perubahan 2018.

"Kondisi APBN tahun 2018 ini dan bagaimana proyeksi kita untuk tahun 2018 seperti yang telah kami sampaikan juga di badan anggaran," kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (25/7/2018).

Sri Mulyani menceritakan bahwa kondisi ekonomi global terus memberikan ketidakpastian terhadap ekonomi negara-negara berkembang seperti Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan G20 belum lama ini di Argentina, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa tidak ada negara yang bisa menjelaskan sampai kapan ketidakpastian akan menghantui kondisi perekonomian dunia.

"Kita akan melihat bahwa dinamika dari kebijakan ekonomi Amerika memberikan dampak bukan dari tren normalisasi itu sendiri tapi juga retorika polusinya terutama di bidang perdagangan yang semakin hari kita lihat akan semakin memiliki eskalasi yang tinggi," jelas dia.

Meski demikian, realisasi kinerja semester I APBN 2018 yang positif menjadi salah satu alasan pemerintah tidak mengajukan APBN-Perubahan. Sebab, hampir semua pos baik belanja, pendapatan sudah sesuai dengan jalurnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pun kembali melaporkan terkait dengan realisasi kinerja APBN 2018 sampai dengan semester I, mulai dari asumsinya hingga proyeksi kinerja di semester II.



Berikut realisasi asumsi dasar makro ekonomi APBN 2018 sampai semester I-2018:

Pertumbuhan Ekonomi APBN 5,4%, realisasi semester I-2018 5,1% (perkiraan)
Inflasi APBN 3,5%, realisasi semester I-2018 3,1%
Nilai Tukar APBN, Rp 13.400, realisasi semester I-2018 rata-rata Rp 13.746 per US$
SPN 3 bulan APBN 5,2%, realisasi semester I-2018 4,3%
Harga minyak dunia APBN US$ 48 per barel, realisasi semester I-2018 rata-rata US$ 67 per barel
Lifting minyak APBN 800 ribu barel per hari (bph), realisasi semester I-2018 758 ribu bph
Lifting gas APBN 1,20 juta barel setara minyak, realisasi semester I-2018 1,14 juta barel setara minyak

Berikut proyeksi pemerintah atas kinerja APBN selama semester II-2018:

- Pertumbuhan Ekonomi APBN 5,4%, proyeksi semester II-2018 5,3% maka satu tahun penuh sebesar 5,2%
- Inflasi APBN 3,5%, realisasi proyeksi II-2018 3,5% maka satu tahun penuh sebesar 3,5%
- Nilai Tukar APBN, Rp 13.400, proyeksi semester II-2018 rata-rata Rp 14.200 per US$ maka sampai akhir tahun Rp 13.973 per US$
- SPN 3 bulan APBn 5,2%, proyeksi semester II-2018 5,6% maka satu tahun penuh 5,0%
- Harga minyak dunia APBN US$ 48 per barel, proyeksi semester II-2018 rata-rata US$ 73 per barel maka satu tahun penuh US$ 70 per barel
- Lifting minyak APBN 800 ribu barel per hari (bph), proyeksi semester II-2018 792 ribu bph maka satu tahun penuh 775 ribu bps
- Lifting gas APBN 1,20 juta barel setara minyak, proyeksi semester II-2018 1,08 juta barel setara minyak maka satu tahun penuh 1,11 juta barel setara minyak.

(eds/eds)

Hide Ads