Dirangkum detikFinance, Bandara Kulon Progo dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I sebagai alternatif kepadatan Bandara Internasional Adisutjipto.
Biaya yang digelontorkan AP I pun mencapai Rp 9,3 triliun yang berasal dari surat utang atau obligasi, sukuk, hingga kredit sindikasi dari sejumlah bank dan lembaga keuangan. Tidak hanya itu, perseroan juga mengalokasikan dana dari kas internal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun, tahap awal pembangunan akan dilakukan di sisi udara alias airside yang meliputi runway atau landas pacu, apron atau tempat parkir pesawat, taxiway yang menghubungkan apron dan runway, serta beberapa fasilitas airside lainnya.
Pembangunan konstruksi ini diawali dengan pendirian pondasi, paralel dan bersamaan untuk airside. Untuk airside sendiri terdiri atas runway dengan panjang 3.250 meter x 60 meter, taxiway, dan apron. Serta landside meliputi terminal seluas 235.000 meter persegi, akses jalan, dan parkir.
Ditargetkan pada 1 April 2019 pembangunan runway dan taxiway bisa rampung 100%.
"Kita fokus 1 April 2019 operasional runway dan taxiway bisa 100%, lalu apron 60% dan terminal 30%," kata Juru Bicara Proyek NYIA, Agus Pandu Purnama saat dihubungi detikFinance, Kamis (26/7/2018). (ara/ara)