Kenaikan pada indeks terjadi seiring rencana dari pemerintah yang ingin menghapus kebijakan harga batu bara untuk listrik dalam negeri (DMO) yang diperkirakan akan dilaksanakan mulai tahun depan. Hal ini menjadi sentimen positif bagi emiten pertambangan batu bara pada perdagangan kemarin, tercatat saham HRUM, INDY dan ADRO kompak ditutup menguat signifikan. Pelaku pasar asing membukukan aksi beli bersih (nett buy) sebesar Rp 234 miliar. Nilai tukar rupiah terapresiasi sebesar 0,01% ke level Rp
14.415.
Baca juga: Dolar AS Menjinak, IHSG Rebound ke 6.027 |
Sementara itu, indeks utama bursa Wall Street kompak ditutup dalam zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Indeks Dow Jones turun 0,57%, S&P melemah 0,58%, dan Nasdaq tertekan 1,39%. Nasdaq memimpin penurunan seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar pasca rilisnya beberapa laporan pendapatan perusahaan teknologi dan internet yang di bawah perkiraan serta antisipasi menjelang pertemuan Federal Reserve.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IHSG break up resistance terdekat dan sudah menutupi area gap dengan indikator Stochastic berada di area overbought, MACD histogram bergerak positif dengan volume meningkat. Kami perkirakan IHSG bergerak melemah antisipasi aksi ambil untung dengan pergerakan di kisaran 5.947-6.055. (ara/ara)