Sandiaga pun menyatakan angka sebesar itu hal yang wajar. Pasalnya Pemprov DKI Jakarta ingin membangun infrastruktur berkelas dunia. Bahkan angka tersebut relatif kecil jika melihat tingginya kebutuhan pembangunan di Jakarta.
"Jadi banyak yang bilang APBD kita di Jakarta gede, iya lah, tapi Rp 80 triliun is small. Kita mau build world class infrastruktur," ujarnya dalam acara Seminar Nasional Kajian Tengah Tahun (KTT) 2018 yang diselenggarakan Indef di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sandi ke Pengusaha: Jangan Banyak Membual |
Menilai angka tersebut masih kurang, maka Pemprov DKI Jakarta perlu mengambil skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Nggak akan cukup, jadi kita harus gaet juga KPBU. Konsepnya peningkatan governance, dengan efisiensi, transparansi, dan pelayanan," sebutnya.
Salah satu yang akan menggunakan skema KPBU, ialah pembangunan LRT Jakarta fase II.
"Jadi ini yang kita ingin ke depannya, makanya fase ke II LRT saya buka ke KPBU. Dulu semua inject penyertaan modal daerah. Akhirnya crowding out karena uang pemerintah masukin ke BUMD, dijejelin nggak ada utang bangun LRT," tambahnya. (ara/ara)