Optimisme tersebut lantaran pemerintah sejauh ini mampu menjaga indikator pertumbuhan ekonomi, termasuk menjaga kestabilan inflasi.
"Kami juga masih bisa memelihara inflasi di sekitar 3,2% sampai sekarang ini sehingga kami masih yakin sampai akhir tahun inflasi kami akan berkisar di bawah 4%, sehingga kami juga akan yakin pertumbuhan ekonomi kami di kuartal 2 ini 5,2-5,3%," katanya di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pagi ini, Luhut juga menyampaikan baru saja menggelar pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas kondisi perekonomian terkini.
"Saya habis rapat dengan wakil preside membahas situasi ekonomi Indonesia. Saya bisa sampaikan juga di sini bahwa dari laporan berbagai bank sentral, Kemenkeu, Bappenas, ekonomi kita mampu menyesuaikan dengan ekonomi global yang sedang berkecamuk ini," jelasnya.
Terkait pelemahan nilai tukar rupiah (depresiasi), menurut Luhut masih dalam kondisi wajar.
"Mengenai depresiasi rupiah, kami masih berada di tengah-tengah, masih lebih baik dari India, Turki, Brazil, dan beberapa negara lainnya. Tapi kami juga memperhatikan banyak hal sehingga kami tidak ingin melupakan hal hal yang bisa mengganggu ekonomi Indonesia," tambahnya. (dna/dna)