WK Sanga Sanga, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merupakan salah satu dari delapan WK terminasi yang diserahkan pengelolaannya dari pemerintah kepada Pertamina pada 20 April 2018.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam sambutannya mengatakan pengelolaan WK Sanga-Sanga yang diserahkan kepada Pertamina setelah habis masa kontraknya pada hari ini, sebagai upaya pemerintah meningkatkan ketahanan energi nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pertamina Resmi Kelola 8 Blok Terminasi |
Sementara itu SVP Upstream Strategic Planning, Portfolio & Evaluation Pertamina Hulu, Meidawati menyatakan WK Sanga Sanga dengan produksi minyak-kondensat sebesar 9.844 Barel Oil Per Day (BOPD) dan gas 74 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), masih memiliki potensi untuk digarap Pertamina dengan tetap mempertahankan produksi.
"Kami akan menjaga produksinya sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam menjaga mandat pemerintah. Nantinya dalam pengoperasiannya, WK Sanga Sanga akan diintegrasikan lapangan Pertamina di sekitarnya seperti di Pertamina EP dan Blok Mahakam, sehingga bisa lebih efisien baik dalam menggunakan fasilitas dan biaya," kata Meidawati.
Nantinya Blok Sanga sanga akan berada di bawah cucu perusahaan Pertamina yakni Pertamina Hulu Sanga Sanga, yang sejak awal Januari 2018 mengelola Blok Mahakam.
Amien menjelaskan potensi migas di wilayah kerja (WK) Blok Sanga-Sanga masih cukup menjanjikan. Cadangan terbukti per 1 Januari 2017 sebesar 122,21 miliar standar kaki kubik (BSCF) dan 5,46 juta stock tank barel minyak.
Saat ini Blok Sanga-Sanga merupakan salah satu dari 12 blok yang menjadi kontributor utama dalam produksi dan lifting nasional.
"Dengan dilakukannya transisi pada alih operasi ini, produksi minyak dan kondensat dari WK Sanga-Sanga hingga akhir tahun 2018 diperkirakan rata-rata sebesar 10.753 bopd dan penyaluran gas sebesar 81 MMscfd," terang Amien.
Tonton juga video: 'Aturan Migas Dipangkas, Apa Saja?'