BI mencatat Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan II-2018 yang tumbuh 0,76%. Angka itu lebih rendah dari pada pertumbuhan IHPR di triwulan I-2018 sebesar 1,42% dibanding triwulan sebelumnya.
"Jadi secara keseluruhan harga properti melambat," kata Direktur Departemen Statistik BI Gantiah Wuryandani di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dipecah dari berbagi tipe rata-rata pertumbuhannya juga mengalami penurunan. Untuk IHPR tipe kecil tumbuh 1,36%, lebih rendah dibanding pertumbuhan di triwulan sebelumnya 2,3%.
Lalu untuk IHPR tipe menengah pertumbuhannya turun dari 1,31% menjadi 0,68%. Sedangkan untuk IHPR tipe besar turun dari 0,64% menjadi 0,27%.
Sementara dari sisi wilayah, kota yang pertumbuhan IHPR-nya meningkat hanya Medan dari 1,48% menjadi 2,94%. Sisanya relatif turun. Bahkan untuk Balik Papan rata-rata harga hunian turun 1,11%.
"Untuk Balik Papan wilayahnya dikelilingi sumber daya pertambangan yakni batu bara. Belakangan ada keterpurukan harga batu bara. Saat ini sudah bullish lagi, jadi diperkirakan ada peningkatan lagi," tambahnya.
BI memprediksi IHPR secara keseluruhan di triwulan III-2018 pertumbuhannya kembali melambat menjadi 0,55%.