Proyek Infrastruktur Listrik Terbanyak Pakai Barang Impor

Proyek Infrastruktur Listrik Terbanyak Pakai Barang Impor

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 15 Agu 2018 16:14 WIB
Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - Keperkasaan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berimbas pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur strategis nasional. Pemerintah tengah mengevaluasi sejumlah proyek infrastruktur yang punya banyak kandungan bahan baku impor dan pembangunannya tidak mendesak.

Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto mengatakan mitigasi risiko yang akan dilakukan pemerintah saat ini adalah memperbaiki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) proyek-proyek tersebut. Menurutnya, ada sejumlah proyek yang sudah dimulai namun pemenuhan TKDN-nya tak mencapai target.


"Ini kaitannya dengan pemenuhan TKDN. Jadi memang sepertinya salah satunya mitigasinya TKDN harus ditingkatkan," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Rabu (15/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang proyek-proyek kelistrikan menjadi yang paling banyak menggunakan impor. Namun sampai saat ini pihaknya masih belum merampungkan hasil evaluasi terhadap proyek-proyek tersebut.


"Kalau komponen impor memang banyakan dari mechanical electrical. Memang ada kontribusi dari proyek-proyek pembangkit listrik. Jumlah barang-barang yang diimpor dari proyek pembangkit listrik itu cukup tinggi," katanya.

Sebelumnya Staf Khusus Presiden Jokowi Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan dengan mengurangi impor dan menggenjot ekspor, maka diharapkan neraca dagang RI bisa surplus hingga US$ 4 miliar di akhir tahun ini. Kondisi neraca dagang Indonesia saat ini menjadi salah satu hal yang membuat dolar AS kian perkasa dan menjadi sentimen buruk bagi para investor.


Saksikan juga video ' Nasib Subsidi Listrik yang Bebani Negara ':

[Gambas:Video 20detik]

(eds/zlf)

Hide Ads